Halaman

Selasa, 20 Maret 2018

MACAM-MACAM PENYAKIT PADA KAMBING / DOMBA DAN CARA PENGOBATANNYA


Salah satu penghambat kesuksesan peternak dalam beternak kambing adalah karena kambing / domba yang terserang penyakit. Nah disini, Duta Agro Prima NASA mencoba membantu para peternak kambing mengenali jenis penyakit kambing / domba dan cara pengobatannya. Sudah terbukti manjur.
1. Kudis/Kurap (Scabies)
Pengobatan :
● Ternak terlebih dahulu dimandikan dengan disikat dan dengan sabun antiseptik/deterjen.
● Siapkan Oli bekas 1 liter, minyak goreng 1/3 gelas, minyak tanah 1/3 gelas, garam, kapur barus, kapur ajaib, bawang merah 5 , siung, bawang putih 5 siung, belerang 1 ons.
● Semua bahan dihaluskan dan dicampur menjadi satu sampai rata
● Dioleskan setiap 3 hari sekali sengan menggunakan sabut kelapa sampai keropeng mengelupas.
● Permukaan kulit yang sakit digosokkan campuran serbuk belerang, kunyit dan minyak kelapa yang dipanaskan setiap 2 hari sekali.
● Kulit yang sakit diolesi dengan oli bekas secara teratur seminggu sekali. Pengobatan dengan oli bekas dari kendaraan yang sudah menempuh jarak 1.000 km paling efektif karena pertumbuhan bulu dan perbaikan kulit sangat baik dibandingkan dengan menggunakan belerang.
● Lengkuas, daun ketepeng kerbau dan garam dapur dihaluskan dan dioleskan pada bagian kulit yang terserang kudis.
2. Mata Belekan (Pink eye/Mata Merah)
Pengobatan :
● Mata ternak dicuci dengan air hangat.
Bahan Pengobatan :
Air teh basi 1 gelas, daun sirih 10 lembar dihaluskan, garam 1 sendok makan.
Bahan dicampur menjadi satu, semprotkan pada mata setiap pagi. Pengobatan ini dilakukan setiap hari hingga mata sembuh.
3.  Keracunan Rumput
Tanda-tanda keracunan ialah mulut berbusa, kejang, kebiruan pada selaput lendir dan terkadang mati mendadak. Ternak jangan diberi hijauan beracun seperti, daun singkong dan daun dadap serep.
Pengobatan :
● Minyak kelapa 1 gelas, air kelapa muda 1 gelas, garam 3 sendok makan, asam jawa secukupnya.
● Campur semua bahan sampai rata berikan pada ternak sebanyak 1/2 gelas. Berikan 3x dalam sehari.
● Bila ternak keracunan insektisida, kambing diberi air minum santan kelapa hangat 1 gelas.
4. Kaki Pincang
Biasanya kambing pincang karena terperosok/terjepit lantai kandang.
Kambing yang pincang dapat diobati dengan ramuan daun sereh. Seikat daun sereh ditumbuk sampai lembut, lalu dibalutkan pada kaki. Agar tidak lepas ramuan ini diikat dengan perban atau potongan kain. Pembalutan ini di ganti setiap 3 hari sekali sampai sembuh.
5. Keropeng di mulut (Orf)
Keropeng dimulut disebabkan oleh virus Parapoxvirus.
Siapkan Bahan; kapur sirih, biji pinang, dan kunyit dengan perbandingan 2 : 2 : 1.
Pembuatan: semua bahan dicuci besihkan dan dihaluskan sampai berentuk pasta.
Pengobatan : pasta yang sudah jadi dapat diberikan dengan dioleskan tampa harus mengelupas keropeng.
6. Kutu
Kutu hidup dan bertelur di kulit ternak. Kutu ini menghisap darah sehingga mengakibatkan gatal, lemah, kekurangan darah, dan ternak mudah terserang penyakit lain terutama scabies.
Beberapa ramuan berikut dapat dipilih untuk menghilangkan kutu
● Daun mimba 5 lembar, daun tembakau 5 lembar, dan biji sirsak 10 butir ditumbuk halus, lalu dicampur air 20 liter. Ramuan ini disaring dan airnya digunakan untuk membilas kambing yang sudah dimandikan atau di semprotkan ke seluruh badan ternak.
● Buah pinang yang muda sampai hijau sebanyak 20 biji di haluskan dan dicampur dengan kapur semut (kapur ajaip). Ramuan ini di campur dengan air 5 liter dan di balurkan ke seluruh tubuh ternak.
7. CACINGAN
ciri-ciri kambing terkena cacingan :
● Nafsu makan menurun
● Temperamen menurun/tidak aktif
● Mata sayu
● Bulu kusam
● Njegrik
● Bulu rontok
Berikut jenis jenis cacing pada kambing
A. Cacing gelang
Ciri-ciri apabila kambing terkena cacing gelang
» Suka merunduk
» Kepala tengleng
» Telinga sampleh
Cara mengatasinya :
Jika kambing sudah tengleng maka segera dibri PINISILIN Injeksi 10cc dicampur dengan aquades 2ml/ekor
Penyuntikan antibiotik dilakukan 3 x berturut-turut walaupun kambing sudah sembuh/sehat
Setelah di suntik antibiotik maka ternak wajib di suntik vitamin/anti stress di tempat suntik yang berbeda pada masing-masing kambing.
B. Cacing hati
Ciri-ciri kambing terkena cacing hati :
● Veses/kotoran kambing berlendir seperti telethong
● Matanya ada gejala kuning
Cara mengatasinya:
● Cari 8 lembar daun kluwih yang kering alami lalu di bakar Abunya dicampur air 200ml tunggu 10-15 menit lalu di minumkan
Beri 3 hari berturut-turut
● Bisa juga temu ireng diparut lalu dicampur gula merah lalu minumkan
Atau obat cacing kimia atau obat cacing pabrikan.
C. Cacing kremi
Ciri-cirinya apabila kambing terkena cacing kremi :
Veses hitam pekat dan berbau menyengat.
Cara mengatasinya :
● Daun jambu + kunyit
● Temu ireng
● Pinicilin injeksi
● Antibiotik spektrum luas (gram + matinya dengan PISILIN dan Gram- matinya dengan SULVA
Obat cacing kimia atau obat cacing pabrikan.
Catatan:Penyuntikan Antibiotik harus mengenai daging atau otot
Caranya, ambil suntikan diisi sesuai dosis dan pastikan tidak ada gelembung udara serta pegang jarum 2 cm menghadap berlawanan arah dengan kambing dan kita kempit, ditepuk tepuk dulu biar tenang lalu jarum disuntikan.
Setelah penyuntikan Antibiotik dilakukan 3 hari berturut-turut , walaupun kambing sudah sehat.
Setelah disuntik antibiotik maka ternak wajib disuntik vitamin/ antistress ditemat suntik yang berbeda pada masing-masing kambing.
8. SAKIT MATA
Ciri-ciri kambing terkena sakit mata :
mata kambing merah
Cara mengatasinya ;
● Bersihkan dengan air hangat baru diberi jeruk nipis
● Diberi salep mata
● Supertetra dilelehkan lalu dioleskan
● Bulu mata kambing dicukur.
10.DIARE /MENCRET
Ciri-ciri kambing terkena diare/mencret:
Terkena SALMONELA.
Cara mengatasinya :
● Untuk energinya berikan gula merah + kunyit
● Daun jambu biji dihaluskan + gula merah + garam diminumkan
Atau pil KOLJBEK sepertiga saja dan diberikan 1 kali
9. KORENGAN
Ciri-ciri kambing terkena korengan: Ada koreng yang ada belatungnya
Cara mengatasinya :
Kalau ada belatungnya  diberi kapur barus
Kalau korengan di mulut, kunir panggang jangan sampai gosong, parut campur minyak, oleskan di mulut yang korengan.
10.KEMBUNG
Ciri-ciri kambing yang terkena timpani:
Perubahan pernafasan kambing yang ngos-ngos an.
Cara mengatasinya:
● Kopi bubuk diseduh kental
● Tempe busuk + gula merah diblender
● Air degan kelapa hijau
● Air karbonasi 300 ml
● Bomblong pepaya diberi minyak dimasukan lewat dubur pelen-pelan.
11.FOOT ROOT/Kaki Busuk
Cara mengatasinya :
Direndam dengan FORMALIN 2% lalu diberi BETADIN
JENIS OBAT YANG HARUS TERSEDIA DI DEKAT KANDANG :
● BEXAMEN 10 / B Compleks
● Antibiotik spektrum luar gram+ dan gram
14.Blue VIRUS
Ciri-ciri kambing terkena BLUE VIRUS :
Bibir kambing kering.
Cara mengatasinya :
● BK min 10
● Xyomidon
● Duradrill
Semoga bermanfaat !
Produk Vitamin Nutrisi Kambing
Telp : 0822.2151.6031

TIPS AMPUH MENGOBATI KAMBING CACINGAN DENGAN NANAS

Banyak peternak kambing / domba yang masih berbekal sistem pemeliharaan tradisional dan diperparah dengan kondisi lingkungan kandang yang seadanya, kondisi kesehatan kambing rentan terhadap serangan berbagai macam penyakit. Salah satunya, penyakit cacingan. Dan angka infeksi penyakit cacingan ini dapat mencapai 80% per ekor kambing / domba.
Tanda-tanda kambing yang sudah terkena cacingan, yaitu :
● Kambing semakin kurus seperti berat badan tidak sesuai umur
● Bulu agak berdiri dan kusam
● Sembelit atau kotoran lembek sampai mencret sehingga kandang cepat kotor
● Terlihat lesu dan pucat serta nafsu makan berkurang
● Rahang terlihat membengkak
● Dan tak jarang terjadi mati mendadak.
Kambing yang menunjukkan gejala cacingan bisa diobati dengan obat tradisional atau dengan obat pabrikan. Obat tradisional lebih murah, mudah didapat, dapat dikerjakan oleh peternak, dan tidak memiliki efek samping yang membahayakan, sedangkan obat pabrikan sebaliknya.
Obat tradisional yang mudah didapat dan telah terbukti efektif mengurangi infeksi cacing pada kambing adalah tanaman nanas. Seluruh bagian tanaman nanas dapat digunakan untuk pengobatan cacingan pada kambing.
Cara mengolahnya pun cukup mudah, Anda harus mengupas kulit nanas terlebih dahulu hingga bersih baru kemudian berikan nanas pada kambing, bisa di cacah / diiris atau ditumbuk di campur air minum.
Berikan nanas sekitar 600 mg per 1 kg bobot badan kambing. Perlakuan ini sebaiknya diulang sampai 10 hari ke depan. Namun, hindari pemberian nanas pada kambing yang sedang hamil.
Untuk produk vitamin nutrisi kambing / domba bisa hubungi kami di
HP : 0822.2151.6031
Semoga bermanfaat ...

INI LHO CARA BETERNAK ITIK PETELUR TANPA AIR YANG SANGAT EFISIEN DAN MENGUNTUNGKAN

Pada normalnya, itik atau bebek dipelihara secara tradisional. Dibanyak tempat seringnya beberapa peternak menggiring itik secara berpindah dari satu sawah ke sawah lainnya. Sungguh sangat tidak efisien dan membuang banyak waktu.
Selain itu ada di beberapa tempat dimana peternak itik beternak dikandang dan ada kolam air untuk berenang, tidak ketinggalan harus sering mengganti air kolam setiap beberapa hari sekali. Sungguh melelahkan bukan ?!

Namun, kini sudah ada sistem terbarukan dalam beternak itik, yang lebih intensif, yaitu beternak itik tanpa air. Dengan kata lain, Anda tidak lagi mengumbar itik ke sawah -sawah, tetapi hanya dikandang saja. Dan di kandang pun juga tidak perlu disediakan kolam air untuk berenang, dalam arti Anda sudah tidak perlu lagi membuang waktu dan tenaga menguras dan mengganti air kolam berenang. Dan sistem budidaya intensif ini tidak membutuhkan lahan yang luas, di lahan sempitpun jadi. Di belakang rumah misalnya.

Belakangan, karena disebabkan oleh banyaknya permintaan akan telur itik yang semakin meningkat dari waktu ke waktu dan persaingan antara sesama peternak itik juga semakin banyak, maka diperlukan suatu sistem beternak lebih modern untuk bisa menutup segala kebutuhan pasar itu.
Sebenarnya sistem beternak seperti ini lebih menguntungkan dari segala aspek. Mulai dari produktivitas telur yang tinggi, minim kematian, hemat waktu, pakan lebih praktis, vitamin nutrisi terserap sempurna, serta biaya pemeliharaan lebih efisien.

Di dalam sistem beternak tanpa air ini, kandang itik tidak perlu diberi kolam air untuk berenang, agar itik hanya fokus untuk produksi telur. Pakan dan minum disediakan dalam kandang. Selain itu, itik yang dipelihara ini tidak perlu diberi pejantan. Dengan pemberian pakan yang terjamin gizinya, vitamin nutrisi yang tepat dan sistem pemeliharaan yang benar, itik akan tetap bisa bertelur pada waktunya, yaitu umur 5 - 6 bulan sejak DOD / fase starter.
Pakan bisa di beri pakan alami buatan sendiri di campur dengan vitamin nutrisi untuk hemat pengeluaran biaya pakan. Air minum yang sudah di campur vitamin nutrisi organik.

Telur yang dihasilkan pun nantinya merupakan telur yang steril atau tidak mengandung bermacam macam benih, sehingga telur hanya cocok untuk dikonsumsi saja. Alasan kenapa tidak perlu adanya itik jantan pada sistem beternak intensif ini adalah karena dengan adanya itik jantan justru hanya akan menambah pengeluaran biaya pakan yang membuat usaha ini kurang efisien.
#CATATAN : Beda ceritanya jika tujuan usaha beternak itik Anda untuk menghasilkan telur tetas sebagai bahan baku pembibitan, atau beternak untuk pembibitan DOD saja, maka barulah itik pejantan diperlukan. Untuk menghasilkan telur tetas yang baik dan berkualitas, idealnya seekor pejantan sebaiknya membuahi 5 - 6 ekor itik betina.
Jika lebih, dikhawatirkan telur fertil menjadi sedikit. Selain itu, sistem pemeliharaannya pun berbeda dan tidak bisa sepenuhnya dikandangkan, tapi tetap dilepas ke air agar itik bisa kawin secara alami.

Kembali ke laptop. Hehehe ...

Jika kita lihat dan kalkulasi, produksi telur itik yang dipelihara secara tadisional dan sistem umbar luar kandang itu sekitar 130 - 140 butir/ekor/tahun (maksimal).
Namun dengan sistem intensif kandang tanpa air ini, terbukti produksi telur itik bisa meningkat hingga 200 - 250 butir/ekor/tahun. Dan jika dengan vitamin nutrisi yang bagus, pakan yang baik dan sistem perawatan yang stabil, hasil produksi telur itik masih bisa kita genjot lagi untuk lebih meningkat sekitar 10 - 24 butir telur/ekor/ tahun. Dengan tambahan peningkatan tadi, peternak itik akan mendapatkan hasil produksi telur itik 220 - 265 butir/ekor/tahun. Selain itu, produksi telur lebih stabil dan kualitasnya lebih baik.
Keuntungan lain dari sistem beternak tanpa air ini adalah pada saat itik memasuki masa afkir, badannya akan lebih gemuk dan lebih padat sehingga meningkatkan harga jualnya dipasaran.

Pertimbangan ekonomis lainnya, yaitu lebih hemat tenaga yang digunakan untuk memelihara itik secara intensif ini. Seorang peternak dengan sistem tradisional hanya mampu merawat paling banyak 100 ekor itik, maksimal 130an ekor, sedang dengan sistem kandang berkolam seorang peteenak hanya mampu merawat paling banyak 200 - 350 ekor per kandang. Tetapi dengan cara intensif ini dibuktikan seorang peternak mampu merawat 650 - 1.000 ekor itik sekaligus. Dengan begitu, biaya tenaga kerja dan waktu pun lebih sedikit.

Semoga bermanfaat ...

Info / Penggunaan Produk Vitamin Organik Ternak hubungi :
HP / WA 082221516031

Sabtu, 17 Maret 2018

BEGINI CARA PENGENDALIAN PENYAKIT TERNAK KAMBING DAN DOMBA

Pengendalian Penyakit Ternak Kambing dan Domba

Penyakit ternak menjadi salah satu masalah yang sering menghambat perkembangan dan pertumbuhan ternak. Bahkan, penyakit juga dapat mengakibatkan kerugian karena menurunnya produktivitas.
Bahkan tak jarang para peternak rugi.

Lantas, seperti apa langkah pengendalian penyakit ternak yang sering menyerang ternak ini ?

Kudis (Scabies)

Penyebab penyakit kudis, yaitu hewan parasit yang timbul karena penumpukan kotoran ternak yang terlalu lama dan ternak jarang dilakukan pembersihan (dimandikan).
Gejala yang ditimbulkan, yakni permukaan kulit akan mengelupas, kering, bulu akan mudah rontok, dan ternak akan kurus.

Pengendalian yang bisa Anda lakukan, yaitu menjaga kebersihan kandang dan ternak kambing atau domba. Lakukan pengolesan kapur barus dicampur dengan minyak kelapa di bagian terserang dan juga pengolesan oli bekas di bagian ternak yang terserang.
Lakukan penyemprotan desinfektan atau pestisida dan fungisida organik di sekitar kandang, alat peternakan dan tempat menumpuk kotoran ternak.

Keracunan tanaman (Plant poisoning)

Penyebab penyakit ini, yaitu ternak mengonsumsi rumput atau daun yang mengandung racun.
Gejala yang ditimbulkan biasanya mati tiba-tiba, mulut berbusa, mengeluarkan lendir, dan juga kulit mengelupas. Ada beberapa kejadian perut ternak kambing / domba kembung.

Pengendalian yang harus Anda lakukan, yaitu tidak memberikan pakan mengandung racun atau Anda harus menempatkan ternak pada ladang rumput yang baik. Selanjutnya, Anda harus memberikan air kelapa muda pada ternak yang terkena racun.
Takarannya 2 buah kelapa muda 1 ternak kambing / domba.

Orf atau dakangan

Penyebab penyakit ini, yaitu ternak memakan rumput berbulu dan juga berdebu. Ternak biasanya menunjukkan gejala mulut korengan, terdapat benjolan kecil di sekitar mulut dan nafsu makannya menurun drastis.
Pengendalian yang bisa Anda lakukan ialah dengan memberikan pakan yang sangat baik dan bervitamin nutrisi untuk ternak, serta pemberian preparat iodium dan penyuntikan antibiotik.

Antraks

Penyebab penyakit antraks ialah bakteri Baciluss anthracis yang dapat menular dengan kontak langsung. Jika terserang penyakit ini, ternak akan menunjukkan gejala badan lemah, gemetar, kusam, pengeluaran darah dari bagian telinga, anus, hidung dan telinga.

Pengendalian yang bisa Anda lakukan, yakni dengan menjaga kebersihan kandang dan juga ternak serta pemberian vaksinasi ternak secara teratur.
Lakukan penyemprotan desinfektan atau pestisida dan fungisida organik di sekitar kandang, alat peternakan dan tempat menumpuk kotoran ternak.

#CATATAN :
Untuk menjaga kondisi kesehatan ternak kambing / domba serta melancarkan pencernaan ternak, akan sangat membantu dan baik apabila ternak di berikan air minum yang telah di campur Probiotik.
Sedangkan untuk meningkatkan nafsu makan ternak, meningkatkan produksi ternak dan cepat meningkatkan bobot juga pertumbuhan ternak, akn sangat membantu jika ternak di berikan vitamin nutrisi tambahan pada air minumnya atau pakan alaminya.

Semoga bermanfaat dan salam sukses beternak.

Info & Pemesanan Vitamin Nutrisi Ternak :
HP : 082221516031

Kamis, 15 Maret 2018

Prospek Cerah Budidaya Bawang Merah Organik

Saat ini masyarakat sudah semakin sadar akan kesehatan. Terlebih tingginya permintaan sayuran organik membuat pembudidaya mencari cara untuk memenuhinya. Salah satunya, tanaman bawang merah organik. 

Untuk membudidayakan bawang merah organik yang sesuai dengan permintaan konsumen.

Langkah awal adalah proses pembalikan tanah lahan, lakukan penebaran kapur dolomit ke seluruh permuakaan tanah, di tunggu 2 hari, lalu lakukan pembalikan tanah lagi dan tebarkan pupuk kandang matang , setelah pupuk kandang lalu kocor lahan dengan supernasa dan Glio. Diamkan selama 5 hari. Gunanya adalah agar strukturnya gembur, bebas jamur dan pemenuhan nutrisi / unsur hara dalam tanah lahan.

Pada tanah kering, bedengan dibuat dengan ketinggian 20 - 30 cm.
Pada tanah sawah, bedengan dibuat dengan tinggi 50 - 60 cm, lebar 90 - 120 cm, dan panjang 10 - 15 m. Jarak antar bedengan idealnya sekitar 40 cm. Pada lahan miring, bedengan dibuat tegak lurus dengan kemiringan lahan. Tujuannya untuk mengurangi erosi.

Sebaiknya, penanaman bawang merah organik dilakukan pada akhir musim hujan. Untuk memudahkan penanaman, tanah disiram terlebih dahulu. Jarak tanam yang digunakan yaitu 15 - 20 cm. Bibit bawang merah yang akan ditanam sebaiknya disimpan minimal 6 minggu setelah panen. Bibit yang digunakan harus sehat, bebas hama dan penyakit. 

Sebelum ditanam, ujung umbi dipotong sekitar 1/5 panjang umbi untuk mempercepat pertumbuhan. Tanam umbi di lubang tanam. Tanah di bagian kiri dan kanan umbi ditekan supaya umbi dapat berdiri kokoh.

Untuk pemupukannya, normalnya bawang merah organik lebih banyak mengandalkan pupuk organik yang berkualitas bagus, daripada banyak menggunakan pupuk kimia.  Pada bawang merah organik, penggunaan pupuk kimia dibatasi hanya 50% saja daripada penggunaan sebelumnya pada bawang merah biasa.
Dan pupuk organik NASA sangat cocok dalam budidaya bawang merah organik ini, dimana dalam paket pupuk bawang merah sudah lengkap sedia mulai dari pupuk olah tanah, anti hama organik, pemacu dan pembesar umbi bawang organik, panen dan pasca panen yang juga organik.

Semoga bermanfaat dan mari kita sukseskan gerakan organik Indonesia.

Rabu, 14 Maret 2018

BELAJAR BETERNAK AYAM KATE BAGI PEMULA DAN PELUANG BISNISNYA

Ayam kate merupakan salah satu ayam hias bertubuh mungil dan tidak untuk dikonsumsi. Kini mulai banyak orang yang melakukan ternak ayam ini. Walaupun berukuran kecil, ayam ini dapat mencapai harga sekitar Rp. 200 ribu /ekor dan apabila masih anakan yang berumur 1 - 4 bulan harganya dapat mencapai Rp. 30.000 - Rp. 60.000/ekor. Dengan harga yang cukup tinggi, tak heran banyak orang tergiur untuk melakukan ternak atau budidaya ayam kate ini untuk dijadikan sebagai usaha mereka. Selain itu, ayam kate adalah jenis ayam "Klangenan" atau bahasa lainnya ayam hias kebanggaan.

Jika Anda tertarik untuk belajar beternak ayam kate, berikut panduan lengkapnya.

Pemilihan indukan

Memilih indukan sangatlah penting karena akan menentukan hasil ternak. Pilihlah indukan yang sehat dan bebas dari penyakit. Yang lincah bergerak dan memiliki bulu yang halus.

Untuk indukan jantan, pilihlah jantan yang gagah dengan dada tegak dan kepala hampir menyentuh bulu ekor, memiliki tingkah yang aktif, jengger pada kepala berwarna merah cerah, serta bulunya mengkilat dan bersih.

Untuk ayam betina, pilihlah betina yang berusia sekitar 5 - 6 bulan agar masa produksi telur dapat lebih lama. Pilih ayam jantan yang telah berumur sekitar 8 bulan s/d 1 tahun agar sperma yang diberikan lebih bagus dan keturunannya jadi lebih berkualitas. Pilihlah betina yang memiliki postur tubuh bulat gemuk karena berarti ia siap betelur.

Membuat kandang

Kandang untuk ternak ayam kate dapat Anda buat dengan menggunakan kayu, bambu, jaring kawat (strimin) atau yang lainnya. Kandang ternak tersebut dibuat dengan ukuran tinggi sekitar 1 m agar dapat dibagi 50 × 50 cm dan untuk luas kandang dapat disesuaikan dengan keinginan Anda.

Pemeliharaan dan pemberian pakan

Dalam kandang yang telah disiapkan, beri tempat pakan dan juga tempat minum. Berikan pula wadah/sarang untuk meletakkan telur jika ayam bertelur. Sarang tersebut dapat dibuat dari jerami padi yang dibulatkan. Jika ayam sedang dalam masa bertelur, jangan biarkan kandang lembab karena dapat berakibat ayam menjadi stres dan telur yang dihasilkan tidak jadi anakan alias rusak.

Pakan yang diberikan untuk ayam kate sama halnya dengan pakan yang diberikan pada ayam bangkok ataupun ayam jawa. Dengan kata lain, pakan biasa seperti beternak ayam pada umumnya.
Pakan yang diberikan dapat berupa bekatul, jagung, konsentrat, dan juga pakan tambahan berupa biji-bijian seperti beras merah atau putih atau juga padi. Pemberian pakan tersebut dilakukan sebanyak 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.

Jika ingin di beri vitamin nitrisi, maka carilah vitamin nutrisi ayam yang sudah terkenal bagus kualitasnya.

Panen dan Perlombaan Ayam Kate

Ayam kate adalah salah satu usaha budidaya yang bisa dikatakan mahal. Mahal adalah hasil keuntungan yang di peroleh oleh peternaknya. Banyak kontes lomba yang diadakan untuk ayam kate ini, dengan hadiahnya terbilang besar. Ada beberapa peternak ayam kate yang sering ikut perlombaan ayam kate, dalam perlombaan ini yang di nilai adalah bentuk tubuh, keindahan bulu dan jengger, cara berjalannya dan merdu suara berkokoknya.
Tak jarang ayam yang jadi juara akan langsung di jual oleh pemiliknya, karena ayam juara pasti langsung banyak yang menawarnya dengan harga tinggi. Saat itulah peternak kate mendapatkan keuntungan berlipat dari hasil jerih payahnya beternak selama ini.

Semoga bermanfaat ...

Selasa, 13 Maret 2018

TEKNIS DAHSYAT BUDIDAYA AYAM BROILER 3 MINGGU LANGSUNG PANEN ?  BISA !!

Menjadikan ayam broiler agar siap panen memerlukan ketekunan dan ketelitian dalam perawatannya, terutama pada awal pemeliharaan / fase starter. Diperlukan sistem budidaya yang baik agar tidak terjadi kegagalan dalam pelaksanaannya.

Untuk bisa mencapai sukses memanen broiler hanya dalam 3 minggu atau 21 hari pemeliharaan, diperlukan kiat dan teknik dahsyat sebagai berikut :

» Memastikan Pasaran dan Konsumen Terlebih Dahulu

Dalam hal ini, pemasaran menjadi hal yang sangat vital, karena akhir dari setiap usaha peternakan pasti berujung pada pasar/konsumen. Bagi peternak mandiri, harus mengetahui kondisi pasar terlebih dahulu sebelum usaha dimulai. Artinya, setiap peternak harus mengetahui kapasitas pasar dalam menyerap ayam broiler. Untuk itu, peternak hendaknya melakukan survei pasar lokal ataupun pasar luar daerah. Atau bekerja sama dengan pengepul juga peternak lain. Meski akan ada sedikit persaingan harga, namun setiap peternak harus pintar memanfaatkan setiap peluang yang ada.

» Menggunakan DOC Kualitas Unggul

Setidaknya dikenal tiga tingkatan kualitas DOC, yaitu Platinum, Gold, dan Silver. Kelas tersebut disesuaikan dengan kemampuan setiap DOC dalam mengeluarkan potensi genetiknya seperti ketahanan terhadap segala perubahan iklim, kecepatan tumbuh, efisiensi pakan, dan ketahanan terhadap segala penyakit.

Dalam memilih DOC sebaiknya disesuaikan dengan kondisi lingkungan peternakan dan sistem budidaya peternak.
Kriteria DOC yang baik (sehat) mencakup beberapa hal seperti :
● Berat sekitar 37- 40 gr (4 - 4,5 kg/boks)
● Bulu bersih dan segar
● Mata bersinar
● Gerakan lincah dan aktif
● Dubur dan pusar bersih
● Tidak ada cacat fisik maupun luka.

» Persiapan Kandang dan Lingkungan Yang Tepat

Yang dimaksud dengan persiapan di sini adalah persiapan kandang sebelum mulai memelihara ayam. Apabila kandang telah digunakan dalam periode produksi sebelumnya, maka harus ada masa istirahat kandang. Persiapan harus dilakukan secara optimal yang meliputi pembersihan atau pencucian kandang, pengapuran dan desinfeksi, persiapan induk buatan, dan periode istirahat kandang.
Pencucian kandang bisa dilakukan pada saat siang hari dengan penyemprotan air yang di campur dengan disinfektan. Lalu setelah itu, lakukan penyemprotan desinfektan ke sekeliling kandang termasuk bagian luar kandang.

» Persediaan Pakan dan Minum yang Tidak Terbatas juga Akurat

Pakan dan minum perannya sangat penting dalam usaha budidaya ayamt broiler. Pakan yang baik harus mengandung unsur nutrisi yang lengkap. Minuman juga harus selalu tersedia. Jika kekurangan air minum, maka akan mengakibatkan dehidrasi bahkan kematian. Lebih baik jika nutrisi pakan di campurkan tambahan vitamin nutrisi khusus ayam, berikut juga dengan air minumnya.
Karena selain membantu memacu percepatan pembesaran dan penggemukkan, nutrisi tadi sangat bagus untuk ayam broiler menjaga kondisi tubuhnya terhadap serangan virus dan penyakit yang biasanya menyerang ayam.

» Sesuaikan Pemeliharaan dengan Tujuan Panen

Bibit (DOC) dan pakan memang sangat menentukan keberhasilan usaha ternak broiler. Namun, ada hal yang tidak kalah penting, yaitu manajemen pemeliharaan / sistem budidaya. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kekurangan salah satunya akan menyebabkan potensi genetik ayam kurang optimal.
Setiap peternak pasti punya perhitungan dan sistem tata cara beternaknya sendiri yang sesuai dengan karakter dan pengalaman peternak sendiri.

» Gunakan Tenaga Kerja Andal dan Siaga

Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap pengalaman beternak setiap peternak ayam broiler yang beternak sendiri langsung, memang kadang harus diakui bahwa tenaga kerja (anak kandang) merupakan tulang punggung dari kesuksesan pemeliharaan ayam broiler. Pelaksanaan manajemen pemeliharaan ayam broiler yang baik tidak mungkin terlaksana jika anak kandang bekerja setengah hati. Anak kandang harus profesional, harus memiliki sifat “mengasuh” dan kasih sayang terhadap ayam secara intensif.

"Lho kok bisa hanya 3 minggu saja langsung panen ?"
Jawabannya : Bisa dan Pasti Bisa ! Hal tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil.

Caranya yaitu melakukan pemeliharaan ayam broiler dengan mengatur masa panen pada ukuran kecil dengan rata-rata bobot panen 1 kilogram per ekor (ukuran ayam 0,9 - 1,1 kg per ekor).

Ukuran 1 kilogram per ekor bisa dicapai pada umur broiler 21 hari. Bahkan jika dipelihara dengan manajemen yang baik dan pemberian vitamin nutrisi yang bagus kualitasnya, maka ukuran 1 kilogram per ekor/tahun bisa dicapai pada umur 18 - 20 hari. Nah, dengan demikian, jika panen ayam broiler bisa dilaksanakan umur 18 - 21 hari dan waktu istirahatkan kandang sekitar 7 - 10 hari, maka setiap bulan peternak bisa menikmati hasilnya. Dengan kata lain, setiap 30 hari panen dan setiap bulan dapat pemasukan ke kantong.

Lalu apakah ayam broiler berat 1 kg itu akan laku di pasaran ?!

Jangan khawatir tentang laku atau tidaknya. Sebab, walaupun belum diketahui secara pasti, kebutuhan broiler berukuran rata-rata 1 kilogram semakin meningkat. Buktinya, kini semakin banyak pedagang kaki lima, rumah makan, dan restoran menyajikan hidangan menu daging ayam broiler dengan ukuran kecil. Apalagi kebutuhan akan daging ayam semakin hari semakin meningkat terus.

Hal itu karena daging ayam broiler ukuran kecil dagingnya cukup padat namun tidak terlalu banyak mengandung lemak sehingga membuat rasanya lebih enak dan bumbu lebih cepat meresap.

Itu dia beberapa tips keberhasilan panen budidaya ayam broiler hanya 3 minggu pemeliharaan dari Duta Agro Prima Nasa.
Ingat, hasil yang di peroleh setiap peternak akan berbeda di setiap peternakan ayam broiler, karena tergantung sistem budidaya, iklim, kualitas bibit ayam broiler, kualitas vitamin nutrisi yang di berikan, kebersihan dan kondisi kandang, pakan dan kesehatan ayam, juga faktor lain.


PENYAKIT UDANG DAN CARA MENANGANINYA = SUKSES BUDIDAYA

Macam² Penyakit Udang dan Cara Mengatasinya

Salah satu faktor penyebab kegagalan dalam budidaya udang di tambak adalah karena serangan penyakit. Serangan penyakit yang paling berbahaya dan banyak menimbulkan kerugian bagi petambak adalah karena serangan virus (WSSV, TSV, YHD, IMNV, IHHNV). Serangan penyakit baru pada udang yang banyak menimbulkan kerugian bagi petambak di Indonesia antara lain:
●  Penyakit bakterial (insang merah, kunang-kunang)
●  Serangan virus MBV (Monodon Baculovirus), kunang-kunang
●  Serangan virus WSSV,
●  Serangan virus TSV,
●  Serangan virus IMNV, Mati Pelan-pelan

Sebenarnya jika kita selaku pembudidaya udang jeli dan teliti, Keberhasilan dalam budidaya udang sangat tergantung pada 6 faktor utama, yaitu :
1.  Daya dukung tambak dan lingkungannya
2.  Kualitas benur yang ditebar
3.  Manajemen dasar tambak dan kualitas air
4.  Kualitas pakan dan manajemen pakan
5.  Kualitas nutrisi / suplemen dan Vitamin Organik yang bagus
6.  Manajemen kesehatan udang dan pengendalian hama penyakit

Penyebab kegagalan di tambak secara umum disebabkan oleh:
-  Serangan penyakit
-  Penurunan kualitas lingkungan
-  Kualitas benur
-  Manajemen budidaya yang tidak tepat
-  Serangan lingkungan sekitar tambak

Penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi, dan atau fungsi yang mengalami perubahan dari suatu kondisi normal karena beberapa penyebab.

Terbagi menjadi 2 kelompok penyebab yaitu :
1.  Penyakit Internal
2.  Penyakit Eksternal.

Penyebab Internal :
● Genetik
●  Sekresi internal
●  Imunodefisiensi
●  Saraf
●  Metabolisme tubuh

Penyebab Eksternal :
●  Non Patogen
●  Patogen

Penyakit Non-patogen
»  Disebabkan oleh faktor lingkungan, misalnya :
-  Suhu, (cuaca), plankton dan kualitas air lainnya (pH air, zat beracun, kelarutan gas)
-  Keracunan oleh biotoxin dari plankton (Bluegreen algae dan atau dinoflagellata).

»  Disebabkan oleh nutrisi
Misalnya :
-  Kekurangan nutrisi (vitamin, mineral, as lemak tak jenuh, dll)
-  Gejala keracunan pakan.

»  Soft shell syndrome
  Penyebabnya :
-  Kualitas air
Goncangan salinitas tinggi, goncangan pH tinggi, alkalinitas rendah, kandungan fosfat rendah, dasar tambak terlalu kotor dan penuh amonia, polusi.
-  Kualitas pakan (kekurangan nutrisi & vitamin tertentu)

CARA MENGATASINYA :
-  Perbaiki kualitas air (ganti air, probiotik, dolomite, SP-36)
-  Pembersihan dasar dengan sifon, pemberian zeolite dan TON juga TANGGUH Probiotik)
-  Pemberian suplemen organik yang sesuai dan dibutuhkan oleh udang. Jika kami sudah pakai produk organik yang bagus kualitas dan cocok untuk udang.

●  Insang Hitam
(black gill disease)
PENYEBABNYA :
-  Kotoran, lumpur yang melekat pada insang.
-  Dasar tambak kotor, settingan aerator tidak tepat.
-  Kualitas air yang tidak stabil (sering terjadi kematian plankton & pH yang tidak sesuai)

CARA MENGATASINYA :
-  Ganti air secukupnya
Misal : buang air sampai sisa 40% dan tabur TON juga dolomit lalu diamkan selama 1 jam dan masukkan air lagi sampai kira² 80% saja
-  Berikan TON & Probiotik
-  Perbaiki setting kincir
-  Kurangi pakan dan biasakan memberi pakan sesuai dengan kebutuhan udang dan diusahakan tepat waktu

●  Red Disease
CIRI - CIRI : Udang berwarna kemerahan, kaki dan ekor  kemerahan, insang kemerahan.

PENYEBABNYA :
-  Kualitas air yang kurang baik (DO rendah, NH3, NO2, FE)
-  Kualitas pakan kurang baik (terlalu lama, berjamur)

CARA MENGATASINYA :
-  Berikan pakan berkualitas baik (baru)
-  Perbaiki kualitas air Tambak budidaya

●  Kram (Cramped Tail Disease)
Udang kram saat anco diangkat atau udang dijala, udang mudah stress
PENYEBABNYA :
-  Goncangan suhu air / salinitas tinggi
-  Perbedaan suhu (kualitas suhu air antara dasar tambak dan permukaan tambak tinggi)
-  Kekurangan mineral & suplemen vitamin tertentu yang sangat di butuhkan udang.

CARA MENGATASINYA :
-  Operasikan kincir siang dan malam hari selama 24 jam dan selama 14 hari
-  Berikan vitamin (terutama vit C dan B) dan Probiotik
-  Berikan mineral & suplemen melalui pakan.

●  Emboli (Gas bubble disease)
Karena kelarutan gas dalam air lewat jenuh baik gas Nitrogen atau Oksigen
Bila karena Oksigen tidak menimbulkan kematian, tetapi bila karena kelebihan N2, dapat menyebabkan kematian.

●  Bercak Hitam Pada Kulit
Ada bercak hitam pada permukaan kulit, bekas luka

PENYEBABNYA :
-  Udang sering lompat keluar atau keatas permukaan (tumburan) karena terlalu padat
-  Kualitas air kurang baik
-  Suspensi dan kondisi tanah yang tidak sehat serta telah rusak / penuh dengan bahan / pupuk kimia
-  Infeksi bakteri dan Virus

CARA MENGATASINYA :
–       Perbaiki kualitas air
–       Hidupkan kincir siang-malam
–       Kurangi kepadatan
–       Lapisi tambak dengan plastik/HDPE, atau disemen

●  Toksin
Sumber pencemaran dari lingkungan : Pestisida, Herbisida, Insektisida dan Logam berat

Dari pakan : aflatoksin (dari pakan rusak atau kedaluwarsa)

Biotoxin : dari algae (blue green algae dan dinoflagellata).

●  Udang pucat (putih keruh),
kebiruan
PENYEBABNYA :
-  Suspensi tanah tinggi
-  Kurang oksigen

CARA MENGATASINYA :
-   Lapisi tambak dengan semen atau plastik HDPE atau pasir
-   Kurangi padat penebaran

●  Penyakit patogen
Bersifat parasit dan terdiri atas 4 kelompok :
A.  Penyakit viral
B.  Penyakit bakterial
C.  Penyakit jamur
D.  Penyakit parasitik

Karakteristik penyakit infeksi pada udang/ikan
+  Udang/ikan merupakan hewan air yang selalu bersentuhan dengan lingkungan perairan sehingga mudah terinfeksi patogen melalui air.
+  Pada budidaya udang/ikan, air tidak hanya sebagai tempat hidup ikan tetapi juga sebagai perantara bagi patogen.

Macam macam Penyakit Viral pada Udang
1.  IHHNV (Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus)
2.  TSV     (Taura Syndrome Virus)
3.  WSSV (White Spot Syndrome virus)
4.  YHV    (Yellow Head Virus)
5.  HPV    (Hepatopancreatic Parvovirus)
6.  MBV    (Monodon Baculovirus)
7.  IMNV   (Infectious Myo Necrosis Virus)
8.  PvNV / Nodavirus (Penaeus vannamei Nodavirus)
9.  BMN    (Baculoviral Midgut gland necrosis)
10.  LPV     (Lymphoidal Parvo-like Virus)
11.  LOVV  (Lymphoid Organ Vaccuolization Virus)
12.  LOSV  (Lymphoid Organ Spheroid Virus)
13.  REO    (REO III dan REO IV)
14.  RPS     (Rhabdovirus of Penaid Shrimp)
15.  MoV     (Moyrillyan Virus)
16.  BP       (Baculovirus Penaid)
17.  IRDO     (Shrimp Iridovirus)

1.  IHHNV adalah Virus yang menyebabkan pertumbuhan  terhambat, sehingga terjadi perbedaan ukuran yang nyata dalam satu populasi Serangan bisa mencapai > 30% populasi.

Umumnya jika Udang sudah terkena salah satu penyakit viral ini, TIDAK ADA / BELUM ADA OBATNYA dan Hanya bisa dicegah / diperlakukan dengan cara :
-   Hindari stress,
-  Jangan lakukan ganti air (sirkulasi)
-  Gunakan Probiotik dan teraphy air untuk memperbaiki kualitas air.
-   Kurangi pakan hingga 50%,
-   Berikan mineral, suplemen & dolomite untuk mempercepat pengerasan kulit
-   Berikan vitamin dan imunostimulan.
-   Udang dalam proses penyembuhan akan tampak bercak hitam, dan akan hilang setelah beberapa kali moulting.

2.  WSSV (White Spots Syndrome Virus) / Bercak Putih

Tanda-tanda klinis :
-   Diawali dengan nafsu makan yang tinggi, lalu selanjutnya tidak mau makan.
-   Terdapat udang yang minggir ke pinggiran tambak
-   Ada kematian di dasar dan dalam waktu 3 - 7 hari udang habis
-  Terdapat bintik-bintik putih di carapace / tubuh udang.

Beberapa jenis penyakit-penyakit udang yang dijumpai akhir-akhir ini adalah :
A.  WHITE SPOT (Bintik Putih)

Penyakit inilah yang menjadi biang kerok banyaknya kegagalan panen petambak-petambak kita. Serangannya sangat cepat, dalam jangka waktu cepat atau beberapa jam saja udang bisa habis / mati.

Dalam bahasa ilmiahnya disebut SEMBV (systemic ectodermal mesodermal baculo virus) penyebab penyakit white spot adalah Virus.
Sedang inangnya adalah kepiting dan udang udang liar.

GEJALA penyakit white spot adalah :
* Jika udangnya masih hidup biasanya renangnya tidak teratur dipermukaan dan jika menabrak tanggul udang akan mati.
* Dipermukaan bagian carapace (cangkang)-nya dijumpai bintik bintik putih seperti panu, dan jika digores dengan kuku tidak dapat hilang.
* Udang sangat peka terhadap perubahan lingkungan, misalnya kalau turun hujan atau panas terik mereka langsung naik dan seperti udang stress dengan ciri-ciri seperti diatas.
karena penyebabnya virus maka tidak ada obatnya

Cara Mengatasinya adalah dengan cara meminimalkan populasi kepiting dan udang udang liar agar tidak masuk ke tambak kita, sehingga yang harus diperhatikan adalah saat memasukkan air, hendaknya benar-benar hati-hati, dan sebisanya harus memakai filter air 0,5 ml rangkap 2-3.

B.  KOTORAN PUTIH / BERAK PUTIH / UDANG MENCRET

Biasanya tanda-tandanya bisa diketahui jika kita berjalan ke pojok tambak dan melihat arah angin yaitu di tempat kotoran-kotoran kumpul. Atau dalam bahasa ilmiahnya adalah WFD (White Feaces Disease) Tandanya adalah kotoran udang berwarna putih mengapung diatas permukaan air dan jika dipegang lembek seperti pasta gigi, kalau dilihat sepintas seperti benang yang putus-putus. Kondisi ini biasanya menandakan kalau dasar tambak dan perairan sudah sangat kotor dan pembentukan gas amoniak sangat tinggi.

Cara Pencegahannya adalah dengan mengganti air sebanyak-banyaknya  (tetapi usahakan secara perlahan-lahan) dan melakukan siphon / pengangkutan kotoran dasar tambak.

Cara Mengobatinya adalah dengan memberikan produk Probiotik Organik ke dalam tambak. Dan memberikan suplemen yang bagus ke air tambak.

C.  INSANG MERAH

Penyakit ini ditandai dengan terbentuknya warna merah pucat pada permukaan bawah udang atau sekitar insang. Kematian udang juga tidak secepat White Spot, tetapi juga bisa menghabiskan udang dalam tambak.
Biasanya penyakit ini timbul karena pengolahan lahan tambak dan tanah tambak yang jelek. Juga karena di dasar tambak terdapat banyak sekali kandungan kimia hingga menyebabkan tanah dasar tambak rusak. Sehingga keasaman tanah sangat tinggi.

Cara Pencegahanya tentunya dengan melakukan pengolahan lahan tambak dengan baik dan benar.
Melalui pengolahan tanah dasar tambak dari nol lagi.

D.  NEKROSIS

Penyebab : Virus YHV (Yellow Head Baculo Virus)

Gejala Klinis : Warna tubuh udang pucat, insang dan hepatopankreas berwarna kekuningan.
Gejala klinis tersebut pada umumnya mulai tampak antara 50-70 hari setelah penebaran udang di tambak. Nafsu makan udang mula-mula meningkat dalam beberapa hari kemudian berhenti sama sekali.

Cara Mengatasinya :
Lihat upaya penanggulangan terhadap penyakit bercak putih dan caranya sama dengan cara kita mengatasi penyakit Bintik Putih.

Manajemen Kesehatan Udang
Upaya penanggulangan penyakit udang di tambak dapat dilakukan melalui :

1.  Penggunaan Benur Yang Prima

Benur sebaiknya berasal dari peneluran induk yang pertama atau kedua, dan berukuran seragam.
Jangan sampai Anda memilih benur hasil peneluran yang ketiga dan seterusnya.

Perhatikan Baik Baik pada saat Anda memilih benur :
-  Bagian tubuh seperti rostrum, kaki jalan, dan ekor bentuknya normal; tanpa erosi ataupun kehitaman (melanisasi).
-  Bagian perut bersih, usus penuh pakan, ketebalan bagian perut.
-  Benur yang sehat berenang dengan posisi dengan posisi tubuh lurus, sangat responsif terhadap stimulir dari luar, dan berenang menentang arus ketika air diputar.
-  Bebas dari organisme penempel, relatif bebas dari infeksi Monodon Baculo Virus (MBV) – dapat dideteksi melalui keberadaan “occlusion bodies” secara mikroskopis yang menggambarkan ringan-beratnya infeksi.
-  Bebas dari infeksi bercak putih SEMBV yang dapat dideteksi secara dini melalui teknik Polymerase Chain Reaction (PCR).
Cara lain juga dapat dilakukan melalui metoda skrining PL, yaitu benur ditreatment dengan formalin ± 200 ppm selama 1-2 jam. Melalui proses skrining ini, benur yang terinfeksi berat akan mati; sedangkan benur yang sehat akan tetap hidup dan siap ditebar ke dalam tambak.

2.  Peningkatan Kesehatan Udang

Suplemen vitamin C, Suplemen Organik dan Astaxanthin dalam pakan untuk meningkatkan daya tahan udang terhadap serangan penyakit.
Imunisasi pada udang baik dengan pemberian vaksin maupun imunostimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh udang sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit dan akhirnya dapat meningkatkan kelangsungan hidup udang.
Penggunaan bakteri Probiotuk antara lain : Lactobacillus sp. strain nonpatogen, Bacillus S11.
Yang terdapat dalam Produk kami.

3.  Peningkatan Kualitas Budidaya Udang

Perbaikan kualitas air / Therapy Kolam dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip bioremediasi yaitu sejenis penguraian limbah dengan menggunakan mikroba seperti Nitrosomonas, Nitrobacter dan Spirulina.
Dan semua kandungan Bakteri baik itu terdapat dalam Produk Kami.

Pencegahan Terjadinya Infeksi dan Kontaminasi Tambak Penyebab Penyakit Udang

Pencucian dasar tambak sebaiknya dilakukan 2 kali yaitu dengan cara mengisi tambak sampai ketinggian 30 cm, kemudian dibiarkan sehari semalam setelah itu dibuang sampai habis.
Pencucian / Pengurusan kedua dimaksudkan untuk membuang sisa-sisa penggelontoran pertama yang belum terbuang.

                                                                                                                                                                                                                         sistem tertutup (closed system), semi tertutup (semi-closed system) dan resirkulasi untuk mencegah pemasukan agen penyakit dari luar.
Penggunaan peralatan tambak seperti alat sampling udang, tempat pakan, dsb, sebaiknya dipisahkan untuk masing-masing petak tambak.
Karena udang adalah mahkluk yg sangat sensitif dan rentan terhadap penyakit
Menggunakan filter biologis dan tandon baik untuk air laut maupun tawar.
Mencegah kemasukan hewan liar (udang liar, ikan, dll) yang dapat bertindak sebagai carrier.
Air bekas tambak (limbah) terutama dari tambak yang terserang wabah harus didesinfeksi terlebih dahulu sebelum dibuang agar tidak mencemari lingkungan sekitar dan mencegah penyebaran penyakit ke lingkungan sekitar.

WAJIB TAHU DAN WAJIB BACA FAKTOR PENYEBAB GAGAL PANEN UDANG.

Senin, 12 Maret 2018

KESAKSIAN KUALITAS PRODUK NASA PADA BUDIDAYA CABAI

TEKNIS BUDIDAYA CABAI SUKSES DENGAN PUPUK ORGANIK NASA - Kunci Sukses Pemupukan Yang Meningkatkan Hasil Panen Cabai dan Panen Lebih Cepat Dari Masa Normalnya

#Kesaksian Bp. Tu Saban sukses meningkatkan hasil panen cabai nya per pohonnya

Tanaman Cabai dapat ditanam di dataran tinggi juga dataran rendah. Bertanam cabai dihadapkan pada berbagai resiko (masalah), diantaranya adalah :
● Sistem budidaya cabai setiap sahabat pembudidaya cabai
● Tanah kekurangan unsur hara yang di butuhkan cabai
● Segala macam serangan hama - jamur - bakteri - ulat - lalat buah - penyakit lain
● Pemupukan dan Pupuk yang di gunakan
● Percepatan pertumbuhan dan pembesaran buah cabai
● Cuaca dan Pengairan
● Dll

Di sini, kami menerima kesaksian dari salah seorang sahabat budidaya cabai dari Kec. Jailolo Selatan , Halmahera yaitu Bp. Tu Saban.

Beliau menanam bibit cabai jenis lokal yaitu LARIS. Dan di tanam pada lahan seluas 2500 M² (1/4 Ha) dengan jumlah tanaman cabai 2500 pohon.  Saat ini, umur tanaman beliau sudah 3,5 bulan (-/+ 79 hari perawatan) dan esok hari akan di lakukan panen massal bersama dengan Bp. Kepala Dinas Pertanian Kab. Halmahera Barat dan Kepala Daerah setempat karena melihat tanaman cabai nya yang bagus, berbuah lebat dan besar.

Hingga beliau berkata kepada DUTA AGRO PRIMA tentang sistem budidaya cabai nya, cara pemupukan nya dan Pupuk yang di gunakan nya selama berbudidaya cabai.
Dari lahan cabai nya 2500 M² dapat menghasilkan 1,6 - 2 Ton dan kedepannya akan semakin meningkat lagi.
Panjang cabai yang di hasilkan sepanjang 22 cm.
Jarak tanam nya 60 x 70 cm

Pupuk yang beliau gunakan adalah Paket Lengkap Pupuk Khusus Cabai dari NASA yang pesan kepada kami, DUTA AGRO PRIMA yang memang untuk kapasitas 2500 pohon cabai.
Berikut ini adalah penjelasan beliau kepada kami tentang cara budidaya cabai nya.

"Pada saat pengolahan tanah, sebelum di buat bedengan dan dipasang mulsa , tanah di beri dolomit. Kemudian di beri pupuk makro yaitu NPK -/+ 120 Kg untuk lahan seluas 2500 M².

Lalu setelah itu tanah di kocor pupuk Supernasa dan Glio.
Untuk pemberian pupuk organik SUPERNASA beliau mengatakan 3 sdm di campur dengan air 15 liter, di kocorkan ke tanah atau langsung ke bedengan sebelum di tutup dengan plastik mulsa. Baru kemudian di tanam bibit cabai yang telah di semak sebelumnya.
GLIO di gunakan dengan cara dilarutkan bersama SUPERNASA dan disiramkan ke bedengan sebelum di tutup mulsa tadi, dengan dosis 2 sdm per 15 liter air.

Setelah bibit cabai ditanam, lalu beliau menggunakan 40 cc POC NASA & 10 cc HORMONIK dalam tangki semprot air 15 liter, semprotkan setiap 1 minggu sekali.
Untuk pemupukan setelah fase tanam bibit itu, selain produk organik NASA, beliau juga menggunakan pupuk kimia, yaitu NPK 2 Kg & 40 cc POC NASA diaduk dan di campur dengan air sebanyak 1 ember (-/+ 10 Liter) dan ambil 1 gelas untuk di kocorkan setiap tanaman cabai.
Yang di kocorkan setiap 10 hari sekali.

"Untuk mengatasi serangan penyakit layu yang biasa menyerang cabai di daerah sini, saya menggunakan GLIO.
Saya dosis nya 1 sdm GLIO di campur 15 liter air , kemudian saya kocorkan ke tanaman.
Saya lakukan itu setiap 4 - 6 hari sekali.

Dan untuk mengatasi dan mencegah serangan hama kutu, saya menggunakan PENTANA dan PESTONA dari NASA.
PENTANA saya gunakan 3 tutup Botol dan di campur 1 tangki penyemprotan air (15 liter)  dan saya semprotkan setiap 5 hari sekali.

Lalu PESTONA saya gunakan dengan dosis 40 cc di dalam air tangki penyemprotan (15 liter) dan saya semprotkan seminggu sekali.

Lalu Power NUTRITION saya berikan 2 sdm ditambah 15 liter air dan saya kocorkan ke tanaman setiap 4 hari sekali.

Sampai saat panen ini saya telah menggunakan pupuk NASA antara lain : 2 botol POC NASA, 2 botol SUPERNASA , 2 botol POWER NUTRITION, 2 botol HORMONIK, GLIO 1 Pack, PENTANA 1 botol dan PESTONA 1 botol.
Atau 1 paket NASA untuk cabai seperti yang DUTA AGRO PRIMA dulu tawarkan dan sarankan kepada saya."

Beliau juga mengatakan beberapa keuntungan setelah beliau menggunakan pupuk Organik NASA ini, yaitu :
-  Tanah menjadi lebih subur
-  Pertumbuhan tanaman cabai lebih cepat
-  Buah cabai saya lebih banyak, lebih besar dan berisi
-  Buah cabai dapat di tanam sampai ke ujung tanaman
-  Serangan Hama dan penyakit banyak sekali berkurang

Keuntungan lainnya adalah tinggi tanaman lanjut beliau. Tinggi tanaman sebelum menggunakan pupuk NASA hanya 100 - 110 cm (1 meter), tetapi sejak saya menggunakan produk NASA ini tinggi tanaman cabai saya rata rata nya 175 - 180 cm bahkan ada yang tingginya hampir sampai 194 cm.

Setelah menggunakan produk NASA ini warna hijau daun lebih tahan lama, lebih segar dan bukan hanya itu saja penggunaan pupuk makro (kimia) lebih sedikit jadinya (Biaya bisa lebih di tekan lagi).

Di sini saya menghabiskan 120 Kg pupuk NPK saja ( harga pupuk NPK di daerah saya Rp. 3500,- x 120 Kg = Rp. 420.000,-)

Itu sudah mulai dari saat penanaman bibit cabai hingga saat akan kita panen besok ini, kira kira umur 79 hari pemeliharaan dan perawatan tanaman cabai saya.

Untuk lahan 1/4 Ha ini saya sudah panen sebanyak 2 kali, akan dilakukan panen raya dan pembentukan yang ke - 3 dan masih akan terus panen.
Beliau mencoba untuk menghitung lagi, jika sampai petikan terakhir tanaman cabai total akan menghasilkan 1,6 s/d 2 Ton.
Sebagai informasi, tanaman cabai yang menggunakan produk NASA ini tidak dilakukan pemangkasan sama sekali. Tanaman cabai di sengaja ada 8 batang, meskipun begitu hasil cabai nya luar biasa.

Dari segi ekonomi setelah menggunakan produk NASA lebih menguntungkan karena dapat menekan biaya pengeluaran hingga 50%.

Pesan saya kepada petani cabai di Indonesia agar menggunakan produk NASA , karena sudah terbukti hasil panen cabainya bagus dan menguntungkan.

Salam saya Tu Saban dan kelompok tani Tata Aleka dari Jailolo Selatan , Halmahera Barat

FERMENTASI DAUN SERE WANGI

Fermentasi Daun Sereh
Daun sereh wangi yang sudah dilayukan / yang sudah dijemur  -/+1 -2 hari dengan berat 700 kg dimasukkan ke dalam alat suling setelah 2 jam penyulingan dihasilkan limbah.
Limbah sisa penyulingan dari ketel penyulingan dijemur. Agar tidak banyak air yang dikandung sebaiknya limbah dirajang atau dipotong-potong menjadi 4 - 5 potong.
Pencampuran tetes tebu (molase) disiramkan dengan sprayer atau embrat hingga merata. Dimasukan pada kantong plastik atau tempat yang tertutup, tidak berhubungan dengan udara luar/kedap udara.
Dibiarkan selama 10 sampai 14 hari.
Kemudian dibuka, dikeluarkan dan dilihat apabila tidak berjamur tetes tebu itu, jika tidak berjemur itu berarti sudah jadi atau masak, bagus harum-nya, cukup wangi dan tidak apek atau bau, dan siap untuk dikonsumsi oleh ternak.



TEKNIS BUDIDAYA TERNAK DENGAN PAKAN FERMENTASI DAN CARA PEMBUATANNYA

TEKNIS BUDIDAYA KAMBING / DOMBA DENGAN PAKAN FERMENTASI - Kunci Sukses Meningkatkan Bobot Kambing / Domba Dengan Pakan Fermentasi Hijau Organik

#PESAN PENTING DUTA AGRO PRIMA NASA : "Ternak Sapi, Kambing, dan domba boleh di berikan pakan fermentasi, TETAPI TIDAK BOLEH di berikan setiap hari. HANYA 4 - 5 HARI SEKALI di tiap Sore hari dan ITU HARUS DISELANG SELING jenis pakan fermentasinya !!"

Pembuatan dan pemberian pakan fermentasi untuk ternak Kambing dan Domba ini sangat menghemat waktu dan tenaga dalam beternak kambing / Domba dengan sistem organik modern.

Ada beberapa macam pakan fermentasi yang bisa kita berikan ke kambing / domba kita selain tentu saja hijauan sebagai pakan alami dari ternak.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan nafsu makan ternak kambing / Domba, yaitu :
1. Faktor kesehatan ternak
2. Faktor pakan yang di berikan
3. Faktor jumlah pakan yang di berikan
4. Faktor bakteri rumansia yang ada di dalam pencernaan ternak
5. Faktor eksternal yaitu lingkungan kandang dan kebersihan kandang

Di sini, kami menggunakan produk organik NASA yang telah terbukti dan terjamin mampu meningkatkan bobot ternak juga meningkatkan produktivitas susu pada ternak.

● CARA PEMBUATAN PAKAN FERMENTASI DARI JERAMI PADI

Cara membuat jerami padi dengan menambahkan Suplemen Organik Cair, seperti TANGGUH PROBIOTIK, VITERNA, NASA dan HORMONIK untuk hasil yang lebih cepat dan penuh dengan gizi juga nutrisi yang sangat di butuhkan oleh kambing.

Bahan - bahannya :

- Siapkan tempat yang aman dan terlindung dari sinar matahari langsung, curahan air hujan, dan genangan air, misal drum atau kantong plastik.
- 1 Ton Jerami padi kering
-  Tetes tebu (molase).
Namun kalau tidak ada tetes tebu, bisa digantikan dengan gula pasir
- Campuran VITERNA , POC NASA dan HORMONIK dalam 1 wadah, lalu diaduk sampai merata dan kemudian tuangkan semuanya kedalam campuran bahan bahan tadi.
- Setengah Botol Probiotik dituangkan ke dalam ember
- Air secukupnya
- Ember
- Terpal atau plastik yang cukup kuat untuk memeram jerami.
- Alat penyiram air

Tahapan dan cara pembuatannya :

1. Siapkan jerami padi kering yang sudah dipotong – potong.

2. Siapkan ember yang sudah diisi air, campurkan tetes tebu / gula pasir, dan juga Campuran 1 paket ternak (VITERNA, POC NASA + HORMONIK) dan TANGGUH PROBIOTIK tadi, kemudian di aduk hingga merata.

3. Langkah berikutnya menggelar jerami dengan tinggi 15 - 20cm.

4. Semprotkan campuran air, tetes tebu / gula pasir dan Campuran paket ternak pada jerami sambil jerami diinjak – injak, semprotkan secara merata sampai jerami benar – benar basah.

5. Setelah proses penyemprotan selesai, jerami bisa ditutup dengan plastik tebal atau terpal.
Cegah udara masuk dengan mengikat dengan kuat dan rapat.

6. Diamkan tumpukan jerami selama sekitar 12 - 15 hari agar proses penguraian serat jerami padi terjadi secara alamiah.
Jika sudah ditambah Probiotik, bisa didiamkan hanya 2 - 4 hari dan pakan siap diberikan

7. Dalam proses ini memang dibutuhkan waktu yang cukup supaya padi benar – benar lapuk dan nutrisinya bisa bertambah.

Dengan begitu kualitas jerami padi menjadi meningkat sebagai pakan ternak dan nutrisinya dapat terserap dengan baik oleh ternak

8. Jika sudah melewati 12 - 15 hari, maka jerami siap diberikan pada hewan ternak.
Kami sarankan untuk terlebih dahulu hasil fermentasi jerami padi diangin – anginkan sebentar, kemudian bisa langsung diberikan pada hewan ternak Anda

Itu untuk ukuran pembuatan 1 ton Pakan fermentasi jerami padi.

Kadang , ternak belum langsung mau makan pakan fermentasi jika kita berikan secara tiba tiba.
Sebaiknya kita lakukan perlahan melalui proses adaptasi dulu, yaitu pagi hijauan segar dan sore baru hijau an campur fermentasi jerami ini.

Perlahan lahan sore hari kita hilangkan diajukannya dan berganti dengan full pakan fermentasi jerami padi ini.

Bisa juga Campuran Suplemen Organik tadi kita berikan ke ternak dengan cara di campurkan ke air minum ternak.

● CARA PEMBUATAN PAKAN FERMENTASI DARI RUMPUT GAJAH

Bahan - bahan nya:
- Rumput gajah
- Tetes tebu
Hanya butuh 3% saja
- Dedak halus
Kira2 cukup 5% - 6% dari total campuran
- Onggok
Cukup 3% dari total campuran
- Menir / meniran
Cukup 3,5% saja
- Campuran Suplemen Organik NASA (PROBIOTIK, VITERNA, HORMONIK dan POC NASA)
- Silo atau kantong plastik atau bisa juga Drum

Tahapan cara membuatnya itu :

1. Potong rumput gajah dengan parang , arit atau mesin pemotong rumput.
Pemotongan dilakukan agar rumput dapat dimasukkan ke dalam wadah / drum dengan rapat dan padat.

2. Campurkan semua bahan² yang sudah disiapkan tadi diaduk hingga benar benar merata.

3. Masukkan campuran ke dalam silo / wadah tertentu / drum dan padatkan agar tidak ada rongga udara. Masukkan sampai melebihi permukaan wadah / drum untuk mengantisipasi terjadinya penyusutan isi. Dengan begitu tidak ada ruang kosong antara tutup dan permukaan bahan.

4. Setelah semua bahan masuk, berikan lapisan plastik dan tutup dengan rapat. Beri pemberat, boleh pakai batu atau kantong plastik yang diisi tanah.

5. Simpan sampai 6 – 8 minggu.

6. Setelah 6 – 8 minggu, drum  bisa dibuka dan diambil hasil fermentasinya. Jika dilakukan dengan benar maka pakan fermentasi dapat bertahan hingga 1 – 2 tahun.

8. Pakan fermentasi bisa diambil sesuai kebutuhan saja, misalnya untuk 3 – 5 hari. Jangan dibuka setiap hari agar pakan fermentasi tidak mudah rusak, setelah dibuka juga harus ditutup kembali dengan rapat.

9. Setelah pakan fermentasi diambil, lebih baik diangin – anginkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada hewan ternak kambing / sapi.
Jangan di jemuran di bawah sinar matahari.

Catatan :
Cara fermentasi ini dapat dilakukan untuk jenis bahan pakan hijauan dan jenis rumput lainnya.
Lakukan dengan cara yang sama seperti diatas ya ...

Semoga bermanfaat dan membantu ...

#INGAT : Bahwa ternak tetap akan lebih sehat dan segar jika di berikan pakan alaminya dan pakan pokok ternak, yaitu Hijauan Segar / rumput segar / Dedaunan segar.  Pakan Fermentasi HANYA SEBAGAI SAMBILAN saja, JANGAN MENJADI PAKAN POKOK TIAP HARI !!!
Kami, Duta Agro Prima NASA benar² menghimbau dan memperingatkan bahaya pakan fermentasi pada ternak budidaya kita.

#PESAN : Untuk membantu kesehatan dan lancar pencernaan ternak, beri Probiotik yang di campur air minum ternak. Fungsinya adalah menyehatkan dan meningkatkan kinerja bakteri rumansia yang ada di dalam saluran pencernaan ternak.
Ibaratnya seperti kita minum Yakult (Probiotik) setiap hari untuk menjaga bakteri baik dalam pencernaan kita

Minggu, 11 Maret 2018

TEKNIS PEMBIBITAN CABAI DAN MENGATASI PENYAKIT LAYU BUDIDAYA CABAI

● TANYA : "Selamat malam Duta Prima Agro, bagaimana cara memperbanyak dan membesarkan tanaman cabai, karena cabai saya sepertinya pertumbuhannya kurang normal nih, sudah 2 bulan masih saja ukuran segitu terus ? Dari Abdullah di Medan."

√ JAWAB =  Selamat malam juga pak Abdullah di Medan.  Untuk tanaman cabai, dilihat dulu pak apakah ada serangan hama / kutu / jamur apa tidak ?
Jika memang tidak ada tanda² serangan hama apapun, lalu coba lihat bagaimana kondisi tanahnya pak. Kekeringan atau keras atau gembur pak ?
Jika sudah gembur dan rajin disiram ternyata hasilnya masih sama saja, bisa jadi itu karena cabai nya kekurangan hormon dan vitamin pak.
Vitamin dan hormon yang di dapatkan tanaman cabai dari dalam tanah dan tambahan melalui semprotan.
Atau mungkin bisa jadi malah genetiknya cabai memang seperti itu alias bibit cabainya tidak bagus.

Jika hormon dan vitamin bisa memakai produk organik NASA pak.
Ada PWRK, SPRK, Dll yang memang sudah terbukti ampuh memperbesar, mempercepat, memperbanyak hasil buah cabai dan membesarkan tanaman cabai.

Caranya dan pemesanan produk lengkap Nasa tadi bisa langsung melalui kami pak, seperti bapak Abdullah WA kami di nomor 082221516031 ini.

Nanti kami jelaskan dan tunjukkan bagaimana aplikasinya dan pemakaiannya yang baik & benar. Juga ada VCD budidaya cabai sebagai bonus.

● TANYA : "Selamat malam Duta Agro mau tanya gimana caranya supaya bibit cabai itu tidak layu dan sehat karena setiap saya melakukan pembibitan itu pasti selalu ada bibit yang gagal, lumayan banyak juga yang gagal ?  Dan gimana soal penyemaiannya ? Ini Pak Sutardi, di Makassar"

√ JAWAB = Malam juga pak Sutardi, sebenarnya untuk proses pembibitan cabai itu ada beberapa langkah mudah untuk mendapatkan hasil bibit maksimal / bibit yang baik, yaitu :

1. Bersihkan tanah yang akan kita gunakan untuk menyemai benih cabai dari sisa-sisa akar tanaman lain juga sisa akar tanaman cabai.

2. Kukus tanah untuk menyemai benih cabe dengan suhu 100 derajat celcius selama -/+ 25 menit.
Hal ini bertujuan untuk mematikan jamur parasit juga virus yang kemungkinan ada di tanah calon pembibitan tersebut.

3. Setelah selesai tanah di kukus, di angin anginkan dulu -/+ 40 menit sambil di bolak balik.
Lalu semprotkan SPRK + GLIO (dosis 3 sdm SPRK dan 2 sdm GLIO dalam 1 liter  - 1,5 liter air) dengan menggunakan semprotan burung ke tanah pembibitan tadi secara merata dan di bolak balik.
Hal ini gunanya untuk memberi asupan unsur hara dan vitamin dalam tanah juga untuk mencegah jamur / virus tumbuh di tanah.
Lalu tanah calon tempat pembibitan tadi di angin anginkan lagi selama -/+ 30 menit.
Dan tanah pun sudah siap di pakai menanam bibit.

4. Buat rumahan pembibitan cabai dengan plastik transparan agar terhindar dari siraman air hujan, terutama pada musim hujan.

5. Atur jarak semai, jangan terlalu rapat agar sirkulasi udara lancar dan area pembibitan tidak lembab.

6. Lakukan pengecekan bibit setiap sore hari.
Segera cabut dan musnahkan jika terdapat bibit cabe yang terinfeksi jamur atau penyakit, misalnya daun berwarna agak kuning atau ada bintik putih.

Semoga berguna pak ...

●  TANYA : "Bagaimana cara mencegah dan Mengobati penyakit layu batang dan daun pada tanaman cabai ? Karena cabai saya sedang terkena layu menguning dan seperti busuk di batangnya."

√ JAWAB = Karena Kita bekerja di NASA dan memakai produk agro NASA pada pertanian. Maka akan kami coba jawab dengan menggunakan produk NASA juga seperti kami paham kualitas dan buktinya untuk mengatasi penyakit layu fusarium dan layu antraknosa pada cabai.

Jika sudah terkena penyakit layu fusarium / antraknosa / patek, lebih baik tanaman cabai itu langsung di cabut dan di bakar pak. Lalu tanah bekas cabutan tadi di kocor / di semprot GLIO. Juga tanaman² cabai lain di sekitarnya yang masih sehat. Gunanya untuk menjaga tanaman dari serangan penyakit layu tadi. Karena penyakit layu ini cepat menular.

Jika akan mulai tanam lagi, untuk pencegahan dan pengobatan dari serangan penyakit layu fusarium dan layu antraknosa / patek tadi bisa pakai GLIO dan Pupuk NASA pak, yaitu melalui proses :

Olah Tanah

1. Bersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya, sebab ada kemungkinan tanaman dan tanah lahan tersebut sudah terinfeksi fusarium.
Juga bersihkan dari sisa akar tanaman lain (gulma)
atau sisa tanaman cabai hasil tanam sebelumnya.

Ambil 1 kotak GLIO di campur dengan 25 - 30 Kg pupuk kandang matang/kompos. Bisa juga ditambah 1 botol SPRK kedalam campuran tadi. (A)

Setelah tercampur rata, lalu masukan ke dalam kantong, untuk disimpan dulu selama 1 - 2 minggu.

Setelah mengembang biakan spora-spora, campuran tadi siap digunakan sebagai pupuk awal untuk luas lahan 500 - 1000m².
Bersamaan dengan penaburan SUPERNASA (SPRK) saat olah lahan tanam.

2. Sambil menunggu campuran itu jadi matang, ada baiknya tanah lahan bedengan untuk budidaya cabe di rotari/di cangkul alias di balik, kemudian lakukan penjemuran di bawah matahari selama 2 - 3 minggu dulu untuk mematikan spora cendawan fusarium yang kemungkinan ada didalam tanah.

Ambil 1 sendok makan Natural GLIO + 1 sendok makan SUPERNASA + 2 - 3 tutup botol POC NASA boleh ditambahkan Gula pasir sebagai makanannya Natural GLIO, lalu masukan kedalam 10 liter air aduk sampai merata. (B)

Setelah itu siramkan larutan tadi ke atas bedengan secara merata sebelum ditutup mulsa plastik.

Atau dapat dikocorkan ke lubang tanam dengan takaran 200ml air larutan tadi perlubang tanam.

3. Buat bedengan dengan tinggi yang disesuaikan, agar air tidak menggenangi lahan dan tanaman saat musim hujan.

4. Lakukan pengapuran (pemberian dolomit) jika pH tanah dibawah 6,0. pH ideal untuk tanaman cabai adalah 6,5 – 7,0. Jamur Fusarium mudah berkembang biak pada tanah asam (pH dibawah 6,0). Dilakukan pada saat setelah pembalikan tanah lahan tadi atau 7 hari sebelum larutan SPRK dan GLIO tadi (larutan B)

5. Gunakan pupuk kandang/kompos yang sudah benar benar jadi tadi (A)

6. Semprot/siram lahan dengan larutan GLIO dan POC NASA sebelum pemasangan mulsa (dosis baca pada kemasan produk yang digunakan).

7. Gunakan mulsa plastik perak hitam untuk meminimalisir serangan dan penyebaran layu fusarium. Mulsa plastik bermanfaat untuk menjaga agar tanah tidak terlalu lembab pada musim hujan.

8. Kurangi penggunaan pupuk Nitrogen. Pupuk Nitrogen (N) yang berlebihan justru dapat mengasamkan tanah (menurunkan pH) dan menyebabkan tanaman rentan terhadap serangan penyakit.

9. Untuk meningkatkan daya tahan tanaman agar tidak mudah terinfeksi penyakit, usahakan agar tanaman tidak kekurangan unsur kalium (K).

10. Atur jarak tanam. Jangan menanam terlalu rapat agar sirkulasi udara lancar dan area tanaman tidak terlalu lembab.

Pencegahan Penyebaran Layu Fusarium

1. Setelah pindah tanam, mulai umur 10 HST kocor tanaman dengan GLIO. Lakukan setiap 7 hari sekali.

2. Cabut dan musnahkan jika terdapat tanaman yang terinfeksi. Taburkan dolomit dan kocor dengan GLIO, SUPERNASA + POC NASA pada bekas lubang tanaman tersebut.

3. Bersihkan tangan setelah mencabut tanaman yang terinfeksi fusarium. Dan jangan menyentuh tanaman lain karena spora fusarium oxysporum bisa menyebar melalui tangan yang kontak langsung dengan tanaman terinfeksi.

4. Hindari penyiraman dengan sistem leb atau penggenangan. Spora fusarium ini dapat menyebar dengan cepat melalui genangan air tersebut.

5. Lakukan pengecekan dan penyemprotan GLIO setiap pagi hari sebelum matahari terlalu tinggi, misal jam 5 - 6 pagi dan malam hari jam 11 - 12 malam.
Alasannya, karena jamur fusarium bekerja pada saat udara lembab.

Semoga bermanfaat ...

LAYU BAKTERI (FUSARIUM)

Layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum, umumnya menyerang tanaman cabai, tomat, kentang, dan sebagainya. Bakteri menginfeksi tanaman melalui luka yang disebabkan olek pelukaan mekanis, infeksi cendawan (fusarium), serangan nematoda dan hama pada akar. Bakteri bersifat tular tanah (soilborne) dan tular air (waterborne) dan dapat bertahan pada sisa tanaman sakit.

Gejala :
1. Layu secara tiba-tiba, umumnya dimulai dari bagian pucuk. Tanaman kembali segar pada pagi atau sore hari.
2. Terdapat bercak cokelat pada pembuluh di pangkal batang dan berbau busuk.
3. Keluar cairan putih susu ketika potongan batang segar dicelup dalam air.

Kondisi yang mendukung perkembangan penyakit :
1 suhu tinggi (30˚ – 35˚C) dan kelembaban tinggi
2. tanah bertekstur liat yang menahan air dalam waktu lama.
3. Bakteri disebarkan oleh aliran irigasi, bibit terinfeksi, pelukaan dan pemangkasan.

Pengendalian LayuBakteri :
1. Hindari menanam pada lahan yang endemik.
2. Hindari pelukaan akar dan kendalikan jamur, nematoda atau hama yang menyerang akar.
3. Lakukan pengolahan tanah dengan baik. Lakukan sterilisasi untuk lahan-lahan yang berpotensi layu. Aplikasi kompos dan agensia hayati pengendali layu (Trichoderma).
4. Menanam varietas tahan mampu mengurangi potensi penyakit.
5. Sterilisasi lahan dengan fumigan (Basamid).
6. Cabut tanaman yang terserang dan taburi lubang tanam dengan kapur, kocor bakterisida, fungisida, maupun nematisida untuk mencegah penyebaran penyakit. Semprot bakterisida ke seluruh tanaman secara merata.

Semoga bermanfaat

Pupuk Organik HORMONIK

Pupuk Organik HORMONIK berfungsi Memacu pertumbuhan, pengumbian, pembungaan dan pembuahan tanaman untuk mendapatkan hasil panen optimal.
HORMONIK mengandung Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Organik terutama Auksin, Giberelin dan Sitokinin, di formulasikan dari bahan alami yang dibutuhkan oleh semua jenis tanaman.
HORMONIK tidak membahayakan ( aman ) bagi kesehatan manusia, tumbuhan, alam maupun binatang.

DAYA DOBRAK Pupuk Organik HORMONIK :
● Mempercepat proses pertumbuhan tanaman
● Memacu dan meningkatkan pembungaan serta pembuahan,
● Mengurangi kerontokan bunga dan buah
● Membantu pertumbuhan tunas
● Membantu pertumbuhan akar
● Memacu pembesaran umbi
● Meningkatkan keawetan hasil panen
● Membantu Memacu percepatan pertumbuhan ternak
● Memacu menambah nafsu makan ternak
● Memacu dan meningkatkan bobot unggas/ternak.

Tersedia 2 kemasan Hormonik, yaitu :
~ Hormonik Kecil 100 cc (HRN)
~ Hormonik Besar 500 cc (HRNB)

Sabtu, 10 Maret 2018

CARA MEMBASMI HAMA PENYAKIT TANAMAN BUDIDAYA DENGAN MENGGUNAKAN BAWANG PUTIH

“Cara Membasmi Hama Tanaman Dengan Menggunakan Bawang Putih”

Mungkin sewaktu – waktu cara ini dibutuhkan oleh sahabat  yang suka berkebun atau tanam – menanam bunga hias atau bahkan sekarang ada sahabat  petani yang lagi pusing karena kebunnya (tanaman/bunga) kena hama aphid (kutu daun), rayap, hama-hama ukuran kecil lainnya, termasuk ulat bulu.

Cara membasminya yaitu dengan Bawang Putih (Allium sativum), pasti sobat sudah pada tahu kan bawang putih, yang suka dijadikan bumbu masak itu loh hehehe. Bawang putih secara alami akan menolak banyak membasmi aphid (kutu daun), rayap, hama-hama ukuran kecil lainnya, termasuk ulat bulu.

Cara meramunya sederhana sekali yaitu:
1.  Ambil bawang putih secukupnya (2 - 3 siung bawang putih untuk 1 liter air), terus dilumatkan / tumbuk / ulek / bisa juga diblender sampai halus, setelah itu tambahkan 1 liter air.

2.  Kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makan deterjen, boleh deterjen cair, serbuk atau sabun colek.
Kalau kami biasanya pake sunlight.

3.  Aduk sampai rata, kemudian disaring.

4.  Air saringan bawang putih tersebit masukan kedalam Alat Penyemprot Hama (Sprayer). Lalu semprotkan pada tanaman yang terkena aphid (kutu daun), rayap, hama-hama ukuran kecil lainnya, termasuk ulat bulu dan ulat Tidak berbulu.

Cara ini sangat aman, meskipun disemprotkan ke tanaman sayuran atau buah. Lakukan penyemprotan pagi atau sore hari.

Semoga Bermanfaat

TEKNIS BUDIDAYA TOMAT DENGAN TEKHNOLOGI ORGANIK MODERN

Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani
PT. Natural Nusantara berupaya membantu petani dalam peningkatan produksi secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap memelihara Kelestarian lingkungan (Aspek K-3), agar petani dapat berkompetisi di era perdagangan bebas.

A. FASE PRA TANAM
1. Syarat Tumbuh
» Tomat dapat ditanam di dataran rendah/dataran tinggi
» Tanahnya gembur, porus dan subur, tanah liat yang sedikit mengandung pasir dan pH antara 5 – 6
» Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian.
» Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan tanaman yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak, tetapi juga akan merangsang mikroorganisme pengganggu tanaman dan ini berbahaya bagi tanaman

2. Pola Tanam
» Tanaman yang dianjurkan adalah jagung, padi, sorghum, kubis dan kacang-kacangan
» Dianjurkan tanam sistem tumpang sari atau tanaman sela untuk memberikan keadaan yang kurang disukai oleh organisme jasad pengganggu

3. Penyiapan Lahan
» Pilih lahan gembur dan subur yang sebelumnya tidak ditanami tomat, cabai, terong, tembakau dan kentang .
» Untuk mengurangi nematoda dalam tanah genangilah tanah dengan air selama dua minggu
» Bila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam
» Buatlah bedengan selebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal
» Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk pembuangan air.
» Berikan pupuk dasar 4 kg Urea /ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCl per 1000 m2 diatas bedengan, aduk dan ratakan dengan tanah
» Atau jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg / 1000 m2 dicampur rata dengan tanah di atas bedengan.
» Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata diatas bedengan dosis 1-2 botol/1000 m2. Hasil akan lebih bagus jika diganti SUPER NASA (dosis ± 1-2 botol/1000 m2 ) dengan cara :
● alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
● alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 meter bedengan
» Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang (+ 1 minggu) merata di atas bedengan pada sore hari
» Jika pakai Mulsa plastik, tutup bedengan pada siang hari
» Biarkan selama 5-7 hari sebelum tanam
» Buat lubang tanam dengan jarak 60 x 80 cm atau 60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm

4. Pemilihan Bibit
» Pilih varietas tahan dan jenis Hybryda ( F1 Hybryd )
» Bibit berdaun 5-6 helai daun (25-30 HSS=hari setelah semai) pindahkan ke lapangan
» Untuk mengurangi stress awal pertumbuhan perlu disiram dulu pada sore sehari sebelum tanam atau pagi harinya (agar lembab)

B. FASE PERSEMAIAN (0-30 HSS)
» Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang 25 – 30 kg + Natural GLIO (1:1)
» Masukkan dalam polibag plastik atau contongan daun pisang atau kelapa
» Sebarlah benih secara merata atau masukkan satu per satu dalam polibag
» Setelah benih berumur 8-10 hari , pilih bibit yang baik, tegar dan sehat dipindahkan dalam bumbunan daun pisang atau dikepeli yang berisi campuran media tanam
» Penyiraman dilakukan setiap hari (lihat kondisi tanah)
» Penyemprotan POC NASA pada umur 10 dan 17 hari dengan dosis 2 tutup/tangki

C. FASE TANAM ( 0-15 HST=Hari Setelah Tanam )
» Bedengan sehari sebelumnya diairi ( dilep ) dahulu
» Bibit siap tanam umur 3 – 4 minggu, berdaun 5-6
» Penanaman sore hari
» Buka polibag plastik
» Benamkan bibit secara dangkal pada batas pangkal batang dan ditimbun dengan tanah di sekitarnya
» Selesai penanaman langsung disiram dengan POC NASA dengan dosis 2-3 tutup per + 15 liter air
» Sulam tanaman yang mati sampai berumur 2 minggu, caranya tanaman yang telah mati, rusak, layu atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru, dibersihkan dan diberi Natural GLIO lalu bibit ditanam
» Pengairan dilakukan tiap hari sampai tomat tumbuh normal (Jawa : lilir), hati-hati jangan sampai berlebihan karena tanaman bisa tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit
» Amati hama seperti ulat tanah dan ulat grayak. Jika ada serangan semprot dengan Natural BVR
» Amati penyakit seperti penyakit layu Fusarium atau bakteri dan busuk daun , kendalikan dengan menyemprot Natural GLIO dicampur gula pasir perbandingan 1:1. Untuk penyakit Virus, kendalikan vektornya seperti Thrips, kutu kebul (Bemissia tabaci), banci ( Aphis sp.), Kutu persik (Myzus sp.) dan tungau (Tetranichus sp.) dengan menyemprot Natural BVR atau Pestona secara bergantian
» Pasang ajir sedini mungkin supaya akar tidak rusak tertusuk ajir dengan jarak 10-20 cm dari batang tomat

D. FASE VEGETATIF ( 15-30 HST)
» Jika tanpa mulsa, penyiangan dan pembubunan pada umur 28 HST bersamaan penggemburan dan pemberian pupuk susulan diikuti pengguludan tanaman
» Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu semenjak tanam, diberi pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman (1-2 gram), berikan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dari batang tanaman tomat kemudian ditutup tanah dan siram dengan air
» Pemupukan kedua dilakukan umur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl (± 5 gr), berikan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan sedalam ± 1 cm kemudian ditutup tanah dan siram dengan air.
» Bila umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk Urea dan KCl lagi (7 gram). Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh ( ± 7 cm).
» Jika pakai Mulsa tidak perlu penyiangan dan pembubunan serta pupuk susulan diberikan dengan cara dikocorkan
» Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari
» Amati hama dan penyakit seperti ulat, kutu-kutuan, penyakit layu dan virus, jika terjadi serangan kendalikan seperti pada fase tanam
» Semprotkan POC NASA (4-5 tutup) per tangki atau POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) setiap 7 hari sekali.
» Tanaman yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir dan setiap bertambah tinggi + 20 cm harus diikat lagi agar batang tomat berdiri tegak.
» Pengikatan jangan terlalu erat dengan model angka 8, sehingga tidak terjadi gesekan antara batang dengan ajir yang dapat menimbulkan luka.

E. FASE GENERATIF (30 – 80 HST)
1. Pengelolaan Tanaman
» Jika tanpa mulsa penyiangan dan pembubunan kedua dilakukan umur 45-50 hari
– Untuk merangsang pembungaan pada umur 32 HST lakukan perempelan tunas-tunas tidak produktif setiap 5-7 hari sekali, sehingga tinggal 1-3 cabang utama / tanaman
» Perempelan sebaiknya pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dengan cara; ujung tunas dipegang dengan tangan bersih lalu digerakkan ke kanan-kiri sampai tunas putus. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting, sedangkan tanaman yang tingginya terbatas perempelan harus hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel sehingga tanaman tidak terlalu pendek
» Ketinggian tanaman dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah
» Semprotkan POC NASA dan HORMONIK setiap 7-10 hari sekali dengan dosis 3-4 tutup POC NASA dan 1-2 tutup HORMONIK/tangki. – Agar tidak mudah hilang oleh air hujan dan merata tambahkan Perekat Perata AERO 810 dengan dosis 5 ml ( 1/2 tutup)/tangki.

2. Pengamatan Hama dan Penyakit

»Ulat buah (Helicoperva armigera dan Heliothis sp.). Gejala buah berlubang dan kotoran menumpuk dalam buah yang terserang. Lakukan pengumpulan dan pemusnahan buah tomat terserang, semprot dengan PESTONA
» Lalat buah (Brachtocera atau Dacus sp.).Gejala buah busuk karena terserang jamur dan bila buah dibelah akan kelihatan larva berwarna putih.
Bersifat agravator, yaitu sebagai vektornya penyakit jamur, bakteri dan Drosophilla sp. Kumpulkan dan bakar buah terserang, gunakan perangkap lalat buah jantan (dapat dicampur insektisida)
» Busuk daun (Phytopthora infestans), bercak daun dan buah (Alternaria solani) serta busuk buah antraknose (Colletotrichum coccodes). Jika ada serangan semprot dengan Natural GLIO
» Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami (PESTONA, GLIO, VITURA) belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
» Busuk ujung buah. Ujung buah tampak lingkaran hitam dan busuk. Ini gejala kekurangan Ca ( Calsium). Berikan Dolomit.

F. FASE PANEN & PASCA PANEN (80 – 130 HST)
> Panen pada umur 90-100 HST dengan ciri; kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu dan dipilih buah yang siap petik. Masukkan keranjang dan letakkan di tempat yang teduh
> Interval pemetikan 2-3 hari sekali.
> Supaya tahan lama, tidak cepat busuk dan tidak mudah memar, buah tomat yang akan dikonsumsi segar dipanen setengah matang
> Wadah yang baik untuk pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah dan jangan dibanting
> Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan dan musnahkan
> Buah tomat yang telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan di packing lalu diangkut siap untuk konsumsi

Semoga bermanfaat ...