Macam² Penyakit Udang dan Cara Mengatasinya
Salah satu faktor penyebab kegagalan dalam budidaya udang di tambak adalah karena serangan penyakit. Serangan penyakit yang paling berbahaya dan banyak menimbulkan kerugian bagi petambak adalah karena serangan virus (WSSV, TSV, YHD, IMNV, IHHNV). Serangan penyakit baru pada udang yang banyak menimbulkan kerugian bagi petambak di Indonesia antara lain:
● Penyakit bakterial (insang merah, kunang-kunang)
● Serangan virus MBV (Monodon Baculovirus), kunang-kunang
● Serangan virus WSSV,
● Serangan virus TSV,
● Serangan virus IMNV, Mati Pelan-pelan
Sebenarnya jika kita selaku pembudidaya udang jeli dan teliti, Keberhasilan dalam budidaya udang sangat tergantung pada 6 faktor utama, yaitu :
1. Daya dukung tambak dan lingkungannya
2. Kualitas benur yang ditebar
3. Manajemen dasar tambak dan kualitas air
4. Kualitas pakan dan manajemen pakan
5. Kualitas nutrisi / suplemen dan Vitamin Organik yang bagus
6. Manajemen kesehatan udang dan pengendalian hama penyakit
Penyebab kegagalan di tambak secara umum disebabkan oleh:
- Serangan penyakit
- Penurunan kualitas lingkungan
- Kualitas benur
- Manajemen budidaya yang tidak tepat
- Serangan lingkungan sekitar tambak
Penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi, dan atau fungsi yang mengalami perubahan dari suatu kondisi normal karena beberapa penyebab.
Terbagi menjadi 2 kelompok penyebab yaitu :
1. Penyakit Internal
2. Penyakit Eksternal.
Penyebab Internal :
● Genetik
● Sekresi internal
● Imunodefisiensi
● Saraf
● Metabolisme tubuh
Penyebab Eksternal :
● Non Patogen
● Patogen
Penyakit Non-patogen
» Disebabkan oleh faktor lingkungan, misalnya :
- Suhu, (cuaca), plankton dan kualitas air lainnya (pH air, zat beracun, kelarutan gas)
- Keracunan oleh biotoxin dari plankton (Bluegreen algae dan atau dinoflagellata).
» Disebabkan oleh nutrisi
Misalnya :
- Kekurangan nutrisi (vitamin, mineral, as lemak tak jenuh, dll)
- Gejala keracunan pakan.
» Soft shell syndrome
Penyebabnya :
- Kualitas air
Goncangan salinitas tinggi, goncangan pH tinggi, alkalinitas rendah, kandungan fosfat rendah, dasar tambak terlalu kotor dan penuh amonia, polusi.
- Kualitas pakan (kekurangan nutrisi & vitamin tertentu)
CARA MENGATASINYA :
- Perbaiki kualitas air (ganti air, probiotik, dolomite, SP-36)
- Pembersihan dasar dengan sifon, pemberian zeolite dan TON juga TANGGUH Probiotik)
- Pemberian suplemen organik yang sesuai dan dibutuhkan oleh udang. Jika kami sudah pakai produk organik yang bagus kualitas dan cocok untuk udang.
● Insang Hitam
(black gill disease)
PENYEBABNYA :
- Kotoran, lumpur yang melekat pada insang.
- Dasar tambak kotor, settingan aerator tidak tepat.
- Kualitas air yang tidak stabil (sering terjadi kematian plankton & pH yang tidak sesuai)
CARA MENGATASINYA :
- Ganti air secukupnya
Misal : buang air sampai sisa 40% dan tabur TON juga dolomit lalu diamkan selama 1 jam dan masukkan air lagi sampai kira² 80% saja
- Berikan TON & Probiotik
- Perbaiki setting kincir
- Kurangi pakan dan biasakan memberi pakan sesuai dengan kebutuhan udang dan diusahakan tepat waktu
● Red Disease
CIRI - CIRI : Udang berwarna kemerahan, kaki dan ekor kemerahan, insang kemerahan.
PENYEBABNYA :
- Kualitas air yang kurang baik (DO rendah, NH3, NO2, FE)
- Kualitas pakan kurang baik (terlalu lama, berjamur)
CARA MENGATASINYA :
- Berikan pakan berkualitas baik (baru)
- Perbaiki kualitas air Tambak budidaya
● Kram (Cramped Tail Disease)
Udang kram saat anco diangkat atau udang dijala, udang mudah stress
PENYEBABNYA :
- Goncangan suhu air / salinitas tinggi
- Perbedaan suhu (kualitas suhu air antara dasar tambak dan permukaan tambak tinggi)
- Kekurangan mineral & suplemen vitamin tertentu yang sangat di butuhkan udang.
CARA MENGATASINYA :
- Operasikan kincir siang dan malam hari selama 24 jam dan selama 14 hari
- Berikan vitamin (terutama vit C dan B) dan Probiotik
- Berikan mineral & suplemen melalui pakan.
● Emboli (Gas bubble disease)
Karena kelarutan gas dalam air lewat jenuh baik gas Nitrogen atau Oksigen
Bila karena Oksigen tidak menimbulkan kematian, tetapi bila karena kelebihan N2, dapat menyebabkan kematian.
● Bercak Hitam Pada Kulit
Ada bercak hitam pada permukaan kulit, bekas luka
PENYEBABNYA :
- Udang sering lompat keluar atau keatas permukaan (tumburan) karena terlalu padat
- Kualitas air kurang baik
- Suspensi dan kondisi tanah yang tidak sehat serta telah rusak / penuh dengan bahan / pupuk kimia
- Infeksi bakteri dan Virus
CARA MENGATASINYA :
– Perbaiki kualitas air
– Hidupkan kincir siang-malam
– Kurangi kepadatan
– Lapisi tambak dengan plastik/HDPE, atau disemen
● Toksin
Sumber pencemaran dari lingkungan : Pestisida, Herbisida, Insektisida dan Logam berat
Dari pakan : aflatoksin (dari pakan rusak atau kedaluwarsa)
Biotoxin : dari algae (blue green algae dan dinoflagellata).
● Udang pucat (putih keruh),
kebiruan
PENYEBABNYA :
- Suspensi tanah tinggi
- Kurang oksigen
CARA MENGATASINYA :
- Lapisi tambak dengan semen atau plastik HDPE atau pasir
- Kurangi padat penebaran
● Penyakit patogen
Bersifat parasit dan terdiri atas 4 kelompok :
A. Penyakit viral
B. Penyakit bakterial
C. Penyakit jamur
D. Penyakit parasitik
Karakteristik penyakit infeksi pada udang/ikan
+ Udang/ikan merupakan hewan air yang selalu bersentuhan dengan lingkungan perairan sehingga mudah terinfeksi patogen melalui air.
+ Pada budidaya udang/ikan, air tidak hanya sebagai tempat hidup ikan tetapi juga sebagai perantara bagi patogen.
Macam macam Penyakit Viral pada Udang
1. IHHNV (Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus)
2. TSV (Taura Syndrome Virus)
3. WSSV (White Spot Syndrome virus)
4. YHV (Yellow Head Virus)
5. HPV (Hepatopancreatic Parvovirus)
6. MBV (Monodon Baculovirus)
7. IMNV (Infectious Myo Necrosis Virus)
8. PvNV / Nodavirus (Penaeus vannamei Nodavirus)
9. BMN (Baculoviral Midgut gland necrosis)
10. LPV (Lymphoidal Parvo-like Virus)
11. LOVV (Lymphoid Organ Vaccuolization Virus)
12. LOSV (Lymphoid Organ Spheroid Virus)
13. REO (REO III dan REO IV)
14. RPS (Rhabdovirus of Penaid Shrimp)
15. MoV (Moyrillyan Virus)
16. BP (Baculovirus Penaid)
17. IRDO (Shrimp Iridovirus)
1. IHHNV adalah Virus yang menyebabkan pertumbuhan terhambat, sehingga terjadi perbedaan ukuran yang nyata dalam satu populasi Serangan bisa mencapai > 30% populasi.
Umumnya jika Udang sudah terkena salah satu penyakit viral ini, TIDAK ADA / BELUM ADA OBATNYA dan Hanya bisa dicegah / diperlakukan dengan cara :
- Hindari stress,
- Jangan lakukan ganti air (sirkulasi)
- Gunakan Probiotik dan teraphy air untuk memperbaiki kualitas air.
- Kurangi pakan hingga 50%,
- Berikan mineral, suplemen & dolomite untuk mempercepat pengerasan kulit
- Berikan vitamin dan imunostimulan.
- Udang dalam proses penyembuhan akan tampak bercak hitam, dan akan hilang setelah beberapa kali moulting.
2. WSSV (White Spots Syndrome Virus) / Bercak Putih
Tanda-tanda klinis :
- Diawali dengan nafsu makan yang tinggi, lalu selanjutnya tidak mau makan.
- Terdapat udang yang minggir ke pinggiran tambak
- Ada kematian di dasar dan dalam waktu 3 - 7 hari udang habis
- Terdapat bintik-bintik putih di carapace / tubuh udang.
Beberapa jenis penyakit-penyakit udang yang dijumpai akhir-akhir ini adalah :
A. WHITE SPOT (Bintik Putih)
Penyakit inilah yang menjadi biang kerok banyaknya kegagalan panen petambak-petambak kita. Serangannya sangat cepat, dalam jangka waktu cepat atau beberapa jam saja udang bisa habis / mati.
Dalam bahasa ilmiahnya disebut SEMBV (systemic ectodermal mesodermal baculo virus) penyebab penyakit white spot adalah Virus.
Sedang inangnya adalah kepiting dan udang udang liar.
GEJALA penyakit white spot adalah :
* Jika udangnya masih hidup biasanya renangnya tidak teratur dipermukaan dan jika menabrak tanggul udang akan mati.
* Dipermukaan bagian carapace (cangkang)-nya dijumpai bintik bintik putih seperti panu, dan jika digores dengan kuku tidak dapat hilang.
* Udang sangat peka terhadap perubahan lingkungan, misalnya kalau turun hujan atau panas terik mereka langsung naik dan seperti udang stress dengan ciri-ciri seperti diatas.
karena penyebabnya virus maka tidak ada obatnya
Cara Mengatasinya adalah dengan cara meminimalkan populasi kepiting dan udang udang liar agar tidak masuk ke tambak kita, sehingga yang harus diperhatikan adalah saat memasukkan air, hendaknya benar-benar hati-hati, dan sebisanya harus memakai filter air 0,5 ml rangkap 2-3.
B. KOTORAN PUTIH / BERAK PUTIH / UDANG MENCRET
Biasanya tanda-tandanya bisa diketahui jika kita berjalan ke pojok tambak dan melihat arah angin yaitu di tempat kotoran-kotoran kumpul. Atau dalam bahasa ilmiahnya adalah WFD (White Feaces Disease) Tandanya adalah kotoran udang berwarna putih mengapung diatas permukaan air dan jika dipegang lembek seperti pasta gigi, kalau dilihat sepintas seperti benang yang putus-putus. Kondisi ini biasanya menandakan kalau dasar tambak dan perairan sudah sangat kotor dan pembentukan gas amoniak sangat tinggi.
Cara Pencegahannya adalah dengan mengganti air sebanyak-banyaknya (tetapi usahakan secara perlahan-lahan) dan melakukan siphon / pengangkutan kotoran dasar tambak.
Cara Mengobatinya adalah dengan memberikan produk Probiotik Organik ke dalam tambak. Dan memberikan suplemen yang bagus ke air tambak.
C. INSANG MERAH
Penyakit ini ditandai dengan terbentuknya warna merah pucat pada permukaan bawah udang atau sekitar insang. Kematian udang juga tidak secepat White Spot, tetapi juga bisa menghabiskan udang dalam tambak.
Biasanya penyakit ini timbul karena pengolahan lahan tambak dan tanah tambak yang jelek. Juga karena di dasar tambak terdapat banyak sekali kandungan kimia hingga menyebabkan tanah dasar tambak rusak. Sehingga keasaman tanah sangat tinggi.
Cara Pencegahanya tentunya dengan melakukan pengolahan lahan tambak dengan baik dan benar.
Melalui pengolahan tanah dasar tambak dari nol lagi.
D. NEKROSIS
Penyebab : Virus YHV (Yellow Head Baculo Virus)
Gejala Klinis : Warna tubuh udang pucat, insang dan hepatopankreas berwarna kekuningan.
Gejala klinis tersebut pada umumnya mulai tampak antara 50-70 hari setelah penebaran udang di tambak. Nafsu makan udang mula-mula meningkat dalam beberapa hari kemudian berhenti sama sekali.
Cara Mengatasinya :
Lihat upaya penanggulangan terhadap penyakit bercak putih dan caranya sama dengan cara kita mengatasi penyakit Bintik Putih.
Manajemen Kesehatan Udang
Upaya penanggulangan penyakit udang di tambak dapat dilakukan melalui :
1. Penggunaan Benur Yang Prima
Benur sebaiknya berasal dari peneluran induk yang pertama atau kedua, dan berukuran seragam.
Jangan sampai Anda memilih benur hasil peneluran yang ketiga dan seterusnya.
Perhatikan Baik Baik pada saat Anda memilih benur :
- Bagian tubuh seperti rostrum, kaki jalan, dan ekor bentuknya normal; tanpa erosi ataupun kehitaman (melanisasi).
- Bagian perut bersih, usus penuh pakan, ketebalan bagian perut.
- Benur yang sehat berenang dengan posisi dengan posisi tubuh lurus, sangat responsif terhadap stimulir dari luar, dan berenang menentang arus ketika air diputar.
- Bebas dari organisme penempel, relatif bebas dari infeksi Monodon Baculo Virus (MBV) – dapat dideteksi melalui keberadaan “occlusion bodies” secara mikroskopis yang menggambarkan ringan-beratnya infeksi.
- Bebas dari infeksi bercak putih SEMBV yang dapat dideteksi secara dini melalui teknik Polymerase Chain Reaction (PCR).
Cara lain juga dapat dilakukan melalui metoda skrining PL, yaitu benur ditreatment dengan formalin ± 200 ppm selama 1-2 jam. Melalui proses skrining ini, benur yang terinfeksi berat akan mati; sedangkan benur yang sehat akan tetap hidup dan siap ditebar ke dalam tambak.
2. Peningkatan Kesehatan Udang
Suplemen vitamin C, Suplemen Organik dan Astaxanthin dalam pakan untuk meningkatkan daya tahan udang terhadap serangan penyakit.
Imunisasi pada udang baik dengan pemberian vaksin maupun imunostimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh udang sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit dan akhirnya dapat meningkatkan kelangsungan hidup udang.
Penggunaan bakteri Probiotuk antara lain : Lactobacillus sp. strain nonpatogen, Bacillus S11.
Yang terdapat dalam Produk kami.
3. Peningkatan Kualitas Budidaya Udang
Perbaikan kualitas air / Therapy Kolam dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip bioremediasi yaitu sejenis penguraian limbah dengan menggunakan mikroba seperti Nitrosomonas, Nitrobacter dan Spirulina.
Dan semua kandungan Bakteri baik itu terdapat dalam Produk Kami.
Pencegahan Terjadinya Infeksi dan Kontaminasi Tambak Penyebab Penyakit Udang
Pencucian dasar tambak sebaiknya dilakukan 2 kali yaitu dengan cara mengisi tambak sampai ketinggian 30 cm, kemudian dibiarkan sehari semalam setelah itu dibuang sampai habis.
Pencucian / Pengurusan kedua dimaksudkan untuk membuang sisa-sisa penggelontoran pertama yang belum terbuang.
sistem tertutup (closed system), semi tertutup (semi-closed system) dan resirkulasi untuk mencegah pemasukan agen penyakit dari luar.
Penggunaan peralatan tambak seperti alat sampling udang, tempat pakan, dsb, sebaiknya dipisahkan untuk masing-masing petak tambak.
Karena udang adalah mahkluk yg sangat sensitif dan rentan terhadap penyakit
Menggunakan filter biologis dan tandon baik untuk air laut maupun tawar.
Mencegah kemasukan hewan liar (udang liar, ikan, dll) yang dapat bertindak sebagai carrier.
Air bekas tambak (limbah) terutama dari tambak yang terserang wabah harus didesinfeksi terlebih dahulu sebelum dibuang agar tidak mencemari lingkungan sekitar dan mencegah penyebaran penyakit ke lingkungan sekitar.
WAJIB TAHU DAN WAJIB BACA FAKTOR PENYEBAB GAGAL PANEN UDANG.