Halaman

Kamis, 08 Maret 2018

MEMELIHARA KELAPA SAWIT AGAR SEHAT, BERBUAH LEBAT, BESAR DAN BERBUAH TERUS MENERUS

Untuk mendapatkan hasil panen buah kelapa sawit yang besar, tanaman yang sehat dan tidak terpengaruh trek diperlukan sistem pemeliharaan kelapa sawit yang bagus dan sistematik, seperti :

1. Penyesuaian Metode dengan Lingkungan
Metode pemeliharaan kelapa sawit harus disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Mungkin saja bentuk perawatan pohon sawit di suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Sebagai contoh, tanaman yang dipelihara di lahan gambut membutuhkan unsur hara mikro seperti Cu dan Fe dalam jumlah yang melimpah. 

2. Penggunaan Alat Berteknologi Tinggi
Seiring berjalannya waktu, dunia terus mengalami perkembangan. Tak terkecuali dengan alat-alat pertanian. Saat ini sudah banyak alat pertanian yang ditanami dengan teknologi bersistem mekanis. Walaupun biaya pengadaannya lumayan mahal, namun jika dihitung dengan membandingkannya terhadap alat manual, peralatan mekanis mampu memberikan hasil yang lebih maksimal. 

3. Pengendalian Gulma secara Intensif
Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh di area lahan kelapa sawit. Adanya gulma akan mengurangi unsur hara yang tersimpan di dalam tanah yang notabene sangat dibutuhkan oleh pohon sawit dalam mendukung pertumbuhannya. Gulma yang paling berbahaya bagi pohon sawit yakni gulma di kelas A seperti bambu, pisang, ilalang, senduduk, dan sebagainya. Pengendalian gulma dapat dilakukan baik secara mekanis maupun kimiawi. Bahkan banyak petani sawit yang mengatasi masalah gulma sawit ini dengan produk organik agar lebih ramah dan tidak merusak tanah lahan sawit.

4. Pemberantasan 
Hama dan Penyakit
Terdapat cukup banyak hama dan penyakit yang sering ditemukan menyerang tanaman kelapa sawit. Hama dan penyakit tersebut dapat menyerang sekujur pohon kelapa sawit mulai dari akar, batang, pelepah, daun, bunga, hingga buah. Pemberantasan yang tepat terhadap hama dan penyakit ini sejak dini mampu mempertahankan produktifitas pohon sawit yang Anda pelihara.
Akhir akhir ini banyak petani dan pemilik perkebunan sawit yang menggunakan produk organik untuk mengatasi hama penyakit sawit ini, seperti penggunaan Glio dan Pestona dari NASA.

5. Pemupukan dengan Jadwal dan Dosis yang Tepat
Pemupukan kelapa sawit tidak boleh dilakukan sembarangan. Pemupukan ini harus dikerjakan menurut jadwal yang telah disusun sebelumnya dan menggunakan dosis yang tepat. Beberapa pupuk yang sering dipakai untuk pohon sawit antara lain urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, dan borate. Tak ketinggalan beberapa petani kerap pula memberikan pupuk organik berupa Supernasa granule sawit dan power nutrition dari Nasa untuk memacu dan membesarkan kualitas buah sawit.

6. Penunasan yang Diatur
Tujuan penunasan adalah untuk mempertahankan struktur pohon kelapa sawit, membersihkan tanaman, dan meningkatkan produktifitasnya. Pengerjaan penunasan wajib disesuaikan terhadap umur dari tanaman tersebut. 

Contohnya tanaman yang berumur kurang dari 9 tahun maka tunasannya harus songgo 3, sedangkan pada tanaman yang berumur sekitar 9 - 15 tahun perlu ditunas dengan songgo 2. Sementara itu, tanaman yang sudah berusia lebih dari 15 tahun membutuhkan tunasan songgo 1.

7. Prosedur Pemanenan yang Benar
Proses pemanenan buah kelapa sawit harus dilaksanakan dengan teknik yang benar. Jika salah, maka besar kemungkinan hal tersebut dapat menyebabkan tanaman mengalami stres. Akibatnya pun dapat ditebak yaitu pohon sawit enggan mengeluarkan bunga lagi sebagai calon bakal buah.

Semoga bermanfaat dan hubungi kami untuk produk pupuk organik Nasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar