Halaman

Minggu, 11 Maret 2018

TEKNIS PEMBIBITAN CABAI DAN MENGATASI PENYAKIT LAYU BUDIDAYA CABAI

● TANYA : "Selamat malam Duta Prima Agro, bagaimana cara memperbanyak dan membesarkan tanaman cabai, karena cabai saya sepertinya pertumbuhannya kurang normal nih, sudah 2 bulan masih saja ukuran segitu terus ? Dari Abdullah di Medan."

√ JAWAB =  Selamat malam juga pak Abdullah di Medan.  Untuk tanaman cabai, dilihat dulu pak apakah ada serangan hama / kutu / jamur apa tidak ?
Jika memang tidak ada tanda² serangan hama apapun, lalu coba lihat bagaimana kondisi tanahnya pak. Kekeringan atau keras atau gembur pak ?
Jika sudah gembur dan rajin disiram ternyata hasilnya masih sama saja, bisa jadi itu karena cabai nya kekurangan hormon dan vitamin pak.
Vitamin dan hormon yang di dapatkan tanaman cabai dari dalam tanah dan tambahan melalui semprotan.
Atau mungkin bisa jadi malah genetiknya cabai memang seperti itu alias bibit cabainya tidak bagus.

Jika hormon dan vitamin bisa memakai produk organik NASA pak.
Ada PWRK, SPRK, Dll yang memang sudah terbukti ampuh memperbesar, mempercepat, memperbanyak hasil buah cabai dan membesarkan tanaman cabai.

Caranya dan pemesanan produk lengkap Nasa tadi bisa langsung melalui kami pak, seperti bapak Abdullah WA kami di nomor 082221516031 ini.

Nanti kami jelaskan dan tunjukkan bagaimana aplikasinya dan pemakaiannya yang baik & benar. Juga ada VCD budidaya cabai sebagai bonus.

● TANYA : "Selamat malam Duta Agro mau tanya gimana caranya supaya bibit cabai itu tidak layu dan sehat karena setiap saya melakukan pembibitan itu pasti selalu ada bibit yang gagal, lumayan banyak juga yang gagal ?  Dan gimana soal penyemaiannya ? Ini Pak Sutardi, di Makassar"

√ JAWAB = Malam juga pak Sutardi, sebenarnya untuk proses pembibitan cabai itu ada beberapa langkah mudah untuk mendapatkan hasil bibit maksimal / bibit yang baik, yaitu :

1. Bersihkan tanah yang akan kita gunakan untuk menyemai benih cabai dari sisa-sisa akar tanaman lain juga sisa akar tanaman cabai.

2. Kukus tanah untuk menyemai benih cabe dengan suhu 100 derajat celcius selama -/+ 25 menit.
Hal ini bertujuan untuk mematikan jamur parasit juga virus yang kemungkinan ada di tanah calon pembibitan tersebut.

3. Setelah selesai tanah di kukus, di angin anginkan dulu -/+ 40 menit sambil di bolak balik.
Lalu semprotkan SPRK + GLIO (dosis 3 sdm SPRK dan 2 sdm GLIO dalam 1 liter  - 1,5 liter air) dengan menggunakan semprotan burung ke tanah pembibitan tadi secara merata dan di bolak balik.
Hal ini gunanya untuk memberi asupan unsur hara dan vitamin dalam tanah juga untuk mencegah jamur / virus tumbuh di tanah.
Lalu tanah calon tempat pembibitan tadi di angin anginkan lagi selama -/+ 30 menit.
Dan tanah pun sudah siap di pakai menanam bibit.

4. Buat rumahan pembibitan cabai dengan plastik transparan agar terhindar dari siraman air hujan, terutama pada musim hujan.

5. Atur jarak semai, jangan terlalu rapat agar sirkulasi udara lancar dan area pembibitan tidak lembab.

6. Lakukan pengecekan bibit setiap sore hari.
Segera cabut dan musnahkan jika terdapat bibit cabe yang terinfeksi jamur atau penyakit, misalnya daun berwarna agak kuning atau ada bintik putih.

Semoga berguna pak ...

●  TANYA : "Bagaimana cara mencegah dan Mengobati penyakit layu batang dan daun pada tanaman cabai ? Karena cabai saya sedang terkena layu menguning dan seperti busuk di batangnya."

√ JAWAB = Karena Kita bekerja di NASA dan memakai produk agro NASA pada pertanian. Maka akan kami coba jawab dengan menggunakan produk NASA juga seperti kami paham kualitas dan buktinya untuk mengatasi penyakit layu fusarium dan layu antraknosa pada cabai.

Jika sudah terkena penyakit layu fusarium / antraknosa / patek, lebih baik tanaman cabai itu langsung di cabut dan di bakar pak. Lalu tanah bekas cabutan tadi di kocor / di semprot GLIO. Juga tanaman² cabai lain di sekitarnya yang masih sehat. Gunanya untuk menjaga tanaman dari serangan penyakit layu tadi. Karena penyakit layu ini cepat menular.

Jika akan mulai tanam lagi, untuk pencegahan dan pengobatan dari serangan penyakit layu fusarium dan layu antraknosa / patek tadi bisa pakai GLIO dan Pupuk NASA pak, yaitu melalui proses :

Olah Tanah

1. Bersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya, sebab ada kemungkinan tanaman dan tanah lahan tersebut sudah terinfeksi fusarium.
Juga bersihkan dari sisa akar tanaman lain (gulma)
atau sisa tanaman cabai hasil tanam sebelumnya.

Ambil 1 kotak GLIO di campur dengan 25 - 30 Kg pupuk kandang matang/kompos. Bisa juga ditambah 1 botol SPRK kedalam campuran tadi. (A)

Setelah tercampur rata, lalu masukan ke dalam kantong, untuk disimpan dulu selama 1 - 2 minggu.

Setelah mengembang biakan spora-spora, campuran tadi siap digunakan sebagai pupuk awal untuk luas lahan 500 - 1000m².
Bersamaan dengan penaburan SUPERNASA (SPRK) saat olah lahan tanam.

2. Sambil menunggu campuran itu jadi matang, ada baiknya tanah lahan bedengan untuk budidaya cabe di rotari/di cangkul alias di balik, kemudian lakukan penjemuran di bawah matahari selama 2 - 3 minggu dulu untuk mematikan spora cendawan fusarium yang kemungkinan ada didalam tanah.

Ambil 1 sendok makan Natural GLIO + 1 sendok makan SUPERNASA + 2 - 3 tutup botol POC NASA boleh ditambahkan Gula pasir sebagai makanannya Natural GLIO, lalu masukan kedalam 10 liter air aduk sampai merata. (B)

Setelah itu siramkan larutan tadi ke atas bedengan secara merata sebelum ditutup mulsa plastik.

Atau dapat dikocorkan ke lubang tanam dengan takaran 200ml air larutan tadi perlubang tanam.

3. Buat bedengan dengan tinggi yang disesuaikan, agar air tidak menggenangi lahan dan tanaman saat musim hujan.

4. Lakukan pengapuran (pemberian dolomit) jika pH tanah dibawah 6,0. pH ideal untuk tanaman cabai adalah 6,5 – 7,0. Jamur Fusarium mudah berkembang biak pada tanah asam (pH dibawah 6,0). Dilakukan pada saat setelah pembalikan tanah lahan tadi atau 7 hari sebelum larutan SPRK dan GLIO tadi (larutan B)

5. Gunakan pupuk kandang/kompos yang sudah benar benar jadi tadi (A)

6. Semprot/siram lahan dengan larutan GLIO dan POC NASA sebelum pemasangan mulsa (dosis baca pada kemasan produk yang digunakan).

7. Gunakan mulsa plastik perak hitam untuk meminimalisir serangan dan penyebaran layu fusarium. Mulsa plastik bermanfaat untuk menjaga agar tanah tidak terlalu lembab pada musim hujan.

8. Kurangi penggunaan pupuk Nitrogen. Pupuk Nitrogen (N) yang berlebihan justru dapat mengasamkan tanah (menurunkan pH) dan menyebabkan tanaman rentan terhadap serangan penyakit.

9. Untuk meningkatkan daya tahan tanaman agar tidak mudah terinfeksi penyakit, usahakan agar tanaman tidak kekurangan unsur kalium (K).

10. Atur jarak tanam. Jangan menanam terlalu rapat agar sirkulasi udara lancar dan area tanaman tidak terlalu lembab.

Pencegahan Penyebaran Layu Fusarium

1. Setelah pindah tanam, mulai umur 10 HST kocor tanaman dengan GLIO. Lakukan setiap 7 hari sekali.

2. Cabut dan musnahkan jika terdapat tanaman yang terinfeksi. Taburkan dolomit dan kocor dengan GLIO, SUPERNASA + POC NASA pada bekas lubang tanaman tersebut.

3. Bersihkan tangan setelah mencabut tanaman yang terinfeksi fusarium. Dan jangan menyentuh tanaman lain karena spora fusarium oxysporum bisa menyebar melalui tangan yang kontak langsung dengan tanaman terinfeksi.

4. Hindari penyiraman dengan sistem leb atau penggenangan. Spora fusarium ini dapat menyebar dengan cepat melalui genangan air tersebut.

5. Lakukan pengecekan dan penyemprotan GLIO setiap pagi hari sebelum matahari terlalu tinggi, misal jam 5 - 6 pagi dan malam hari jam 11 - 12 malam.
Alasannya, karena jamur fusarium bekerja pada saat udara lembab.

Semoga bermanfaat ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar