Layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum, umumnya menyerang tanaman cabai, tomat, kentang, dan sebagainya. Bakteri menginfeksi tanaman melalui luka yang disebabkan olek pelukaan mekanis, infeksi cendawan (fusarium), serangan nematoda dan hama pada akar. Bakteri bersifat tular tanah (soilborne) dan tular air (waterborne) dan dapat bertahan pada sisa tanaman sakit.
Gejala :
1. Layu secara tiba-tiba, umumnya dimulai dari bagian pucuk. Tanaman kembali segar pada pagi atau sore hari.
2. Terdapat bercak cokelat pada pembuluh di pangkal batang dan berbau busuk.
3. Keluar cairan putih susu ketika potongan batang segar dicelup dalam air.
Kondisi yang mendukung perkembangan penyakit :
1 suhu tinggi (30˚ – 35˚C) dan kelembaban tinggi
2. tanah bertekstur liat yang menahan air dalam waktu lama.
3. Bakteri disebarkan oleh aliran irigasi, bibit terinfeksi, pelukaan dan pemangkasan.
Pengendalian LayuBakteri :
1. Hindari menanam pada lahan yang endemik.
2. Hindari pelukaan akar dan kendalikan jamur, nematoda atau hama yang menyerang akar.
3. Lakukan pengolahan tanah dengan baik. Lakukan sterilisasi untuk lahan-lahan yang berpotensi layu. Aplikasi kompos dan agensia hayati pengendali layu (Trichoderma).
4. Menanam varietas tahan mampu mengurangi potensi penyakit.
5. Sterilisasi lahan dengan fumigan (Basamid).
6. Cabut tanaman yang terserang dan taburi lubang tanam dengan kapur, kocor bakterisida, fungisida, maupun nematisida untuk mencegah penyebaran penyakit. Semprot bakterisida ke seluruh tanaman secara merata.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar