Menjadikan ayam broiler agar siap panen memerlukan ketekunan dan ketelitian dalam perawatannya, terutama pada awal pemeliharaan / fase starter. Diperlukan sistem budidaya yang baik agar tidak terjadi kegagalan dalam pelaksanaannya.
Untuk bisa mencapai sukses memanen broiler hanya dalam 3 minggu atau 21 hari pemeliharaan, diperlukan kiat dan teknik dahsyat sebagai berikut :
» Memastikan Pasaran dan Konsumen Terlebih Dahulu
Dalam hal ini, pemasaran menjadi hal yang sangat vital, karena akhir dari setiap usaha peternakan pasti berujung pada pasar/konsumen. Bagi peternak mandiri, harus mengetahui kondisi pasar terlebih dahulu sebelum usaha dimulai. Artinya, setiap peternak harus mengetahui kapasitas pasar dalam menyerap ayam broiler. Untuk itu, peternak hendaknya melakukan survei pasar lokal ataupun pasar luar daerah. Atau bekerja sama dengan pengepul juga peternak lain. Meski akan ada sedikit persaingan harga, namun setiap peternak harus pintar memanfaatkan setiap peluang yang ada.
» Menggunakan DOC Kualitas Unggul
Setidaknya dikenal tiga tingkatan kualitas DOC, yaitu Platinum, Gold, dan Silver. Kelas tersebut disesuaikan dengan kemampuan setiap DOC dalam mengeluarkan potensi genetiknya seperti ketahanan terhadap segala perubahan iklim, kecepatan tumbuh, efisiensi pakan, dan ketahanan terhadap segala penyakit.
Dalam memilih DOC sebaiknya disesuaikan dengan kondisi lingkungan peternakan dan sistem budidaya peternak.
Kriteria DOC yang baik (sehat) mencakup beberapa hal seperti :
● Berat sekitar 37- 40 gr (4 - 4,5 kg/boks)
● Bulu bersih dan segar
● Mata bersinar
● Gerakan lincah dan aktif
● Dubur dan pusar bersih
● Tidak ada cacat fisik maupun luka.
» Persiapan Kandang dan Lingkungan Yang Tepat
Yang dimaksud dengan persiapan di sini adalah persiapan kandang sebelum mulai memelihara ayam. Apabila kandang telah digunakan dalam periode produksi sebelumnya, maka harus ada masa istirahat kandang. Persiapan harus dilakukan secara optimal yang meliputi pembersihan atau pencucian kandang, pengapuran dan desinfeksi, persiapan induk buatan, dan periode istirahat kandang.
Pencucian kandang bisa dilakukan pada saat siang hari dengan penyemprotan air yang di campur dengan disinfektan. Lalu setelah itu, lakukan penyemprotan desinfektan ke sekeliling kandang termasuk bagian luar kandang.
» Persediaan Pakan dan Minum yang Tidak Terbatas juga Akurat
Pakan dan minum perannya sangat penting dalam usaha budidaya ayamt broiler. Pakan yang baik harus mengandung unsur nutrisi yang lengkap. Minuman juga harus selalu tersedia. Jika kekurangan air minum, maka akan mengakibatkan dehidrasi bahkan kematian. Lebih baik jika nutrisi pakan di campurkan tambahan vitamin nutrisi khusus ayam, berikut juga dengan air minumnya.
Karena selain membantu memacu percepatan pembesaran dan penggemukkan, nutrisi tadi sangat bagus untuk ayam broiler menjaga kondisi tubuhnya terhadap serangan virus dan penyakit yang biasanya menyerang ayam.
» Sesuaikan Pemeliharaan dengan Tujuan Panen
Bibit (DOC) dan pakan memang sangat menentukan keberhasilan usaha ternak broiler. Namun, ada hal yang tidak kalah penting, yaitu manajemen pemeliharaan / sistem budidaya. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kekurangan salah satunya akan menyebabkan potensi genetik ayam kurang optimal.
Setiap peternak pasti punya perhitungan dan sistem tata cara beternaknya sendiri yang sesuai dengan karakter dan pengalaman peternak sendiri.
» Gunakan Tenaga Kerja Andal dan Siaga
Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap pengalaman beternak setiap peternak ayam broiler yang beternak sendiri langsung, memang kadang harus diakui bahwa tenaga kerja (anak kandang) merupakan tulang punggung dari kesuksesan pemeliharaan ayam broiler. Pelaksanaan manajemen pemeliharaan ayam broiler yang baik tidak mungkin terlaksana jika anak kandang bekerja setengah hati. Anak kandang harus profesional, harus memiliki sifat “mengasuh” dan kasih sayang terhadap ayam secara intensif.
"Lho kok bisa hanya 3 minggu saja langsung panen ?"
Jawabannya : Bisa dan Pasti Bisa ! Hal tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil.
Caranya yaitu melakukan pemeliharaan ayam broiler dengan mengatur masa panen pada ukuran kecil dengan rata-rata bobot panen 1 kilogram per ekor (ukuran ayam 0,9 - 1,1 kg per ekor).
Ukuran 1 kilogram per ekor bisa dicapai pada umur broiler 21 hari. Bahkan jika dipelihara dengan manajemen yang baik dan pemberian vitamin nutrisi yang bagus kualitasnya, maka ukuran 1 kilogram per ekor/tahun bisa dicapai pada umur 18 - 20 hari. Nah, dengan demikian, jika panen ayam broiler bisa dilaksanakan umur 18 - 21 hari dan waktu istirahatkan kandang sekitar 7 - 10 hari, maka setiap bulan peternak bisa menikmati hasilnya. Dengan kata lain, setiap 30 hari panen dan setiap bulan dapat pemasukan ke kantong.
Lalu apakah ayam broiler berat 1 kg itu akan laku di pasaran ?!
Jangan khawatir tentang laku atau tidaknya. Sebab, walaupun belum diketahui secara pasti, kebutuhan broiler berukuran rata-rata 1 kilogram semakin meningkat. Buktinya, kini semakin banyak pedagang kaki lima, rumah makan, dan restoran menyajikan hidangan menu daging ayam broiler dengan ukuran kecil. Apalagi kebutuhan akan daging ayam semakin hari semakin meningkat terus.
Hal itu karena daging ayam broiler ukuran kecil dagingnya cukup padat namun tidak terlalu banyak mengandung lemak sehingga membuat rasanya lebih enak dan bumbu lebih cepat meresap.
Itu dia beberapa tips keberhasilan panen budidaya ayam broiler hanya 3 minggu pemeliharaan dari Duta Agro Prima Nasa.
Ingat, hasil yang di peroleh setiap peternak akan berbeda di setiap peternakan ayam broiler, karena tergantung sistem budidaya, iklim, kualitas bibit ayam broiler, kualitas vitamin nutrisi yang di berikan, kebersihan dan kondisi kandang, pakan dan kesehatan ayam, juga faktor lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar